back to top

Fenomena Langit November 2023, Penuh dengan Hujan Meteor

Ruangangkasa.com – Fenomena langit akan kembali hadir mewarnai langit malam di bulan Oktober 2023. Di bulan ini akan terjadi cukup banyak hujan meteor, dari mulai hujan meteor Taurid Utara, Leonid juga alpha-Monocerotid.  Selain itu juga masih ada berbagai fenomena langit lainnya yang akan terjadi di bulan Oktober 2023 ini, berikut penjelasan selengkapnya:

Fase Bulan 

Fase-Bulan-November
Fase Bulan November 2023. Kredit image: Langitselatan

Fase Bulan akan tetap menarik untuk diamati di bulan November ini, selain itu fenomena konjungsi Bulan dan planet juga jadi peristiwa menarik lainnya.

Bulan Perbani Akhir, 5 November 2023

Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

Bulan di Titik Apogee, 7 November 2023

Bulan di titik terjauh dari Bumi dengan jarak 404.569 km

Bulan Baru, 13 November 2023

Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

Bulan Perbani Awal, 20 November 2023

Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

Bulan di Perigee, 22 November 2023

Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 369.818 km.

Bulan Purnama, 27 November 2023

Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

Baca juga: Penjelasan Tentang Terjadinya Fase Bulan

Fenomena Hujan Meteor

Hujan Meteor Taurid Utara, 11-12 November 2023

Hujan_Meteor_Taurid_Utara
Puncak hujan meteor Taurid Utara tanggal 11 November 2023 untuk kenampakan pukul 20:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Taurid Utara juga tampak datang dari rasi Taurus dan dimulai dari tanggal 13 Oktober – 2 Desember dengan puncak pada tanggal 12 November. Saat malam puncak, Hujan Meteor Taurid Utara akan menghiasi langit dengan 5 meteor per jam dengan laju 29 km/jam.

Rasi Taurus terbit setelah Matahari terbenam pada pukul 18:26 WIB dan bisa diamati sampai fajar menyingsing. Sementara itu, Bulan sedang dalam fase Bulan Baru dan tidak akan memberi dampak pada pengamatan hujan meteor ini.

Perpaduan hujan meteor Taurid Utara dan Selatan yang masih berlangsung di akhir Oktober dan awal November menjadi atraksi menarik di langit. Apalagi dengan kehadiran fireball.

Baca juga: Cara Terbaik Mengamati Hujan Meteor Di Langit Malam

Hujan Meteor Leonid, 17 – 18 November 2023

Hujan Meteor Leonid
Hujan meteor Leonid tanggal 17 November 2023 dilihat pada pukul 02:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Leonid tahunan yang satu ini berlangsung dari 3 November – 2 Desember. Intensitas maksimum akan terjadi pada tanggal 17 – 18 November. Pengamat yang berburu Leonid bisa menikmati 15 meteor per jam yang melaju dengan kecepatan 71 km/det.  Hujan meteor Leonid yang berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle akan tampak datang dari arah rasi Leo. Pengamat di Bumi baru bisa menyaksikan 100 meteor Leonid per jam saat komet ini kembali pada tahun 2031 dan 2064. Dan bisa jadi akan ada badai meteor Leonid pada tahun 2099.

Bagi pemburu meteor, rasi Leo baru akan terbit tengah malam pada pukul 00:20 WIB. Bulan sudah terbenam saat Leonid terbit sehingga pengamat hanya perlu mencari lokasi yang bebas polusi cahaya.

Hujan Meteor alpha-Monocerotid, 21 November 2023

hujan meteor alpha monocerotid
Hujan meteor alpha Monocerotid tanggal 21 November 2023 pukul 23:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor alpha-Monocerotid berlangsung dari tanggal 15 – 25 November dan mencapai puncak pada tanggal 21 November. Hujan meteor yang tampak muncul dari rasi Canis Minor ini memiliki laju meteor per jam yang beragam saat mencapai maksimum. Meskipun demikian, pengamat bisa mengamati setidaknya 5 meteor per jam saat malam puncak hujan meteor.

Hujan meteor alpha-Monocerotid berasal dari puing-puing komet C/1917 F1 (Mellish) dan bisa diamati mulai pukul 21:36 WIB ketika rasi Canis Minor terbit sampai fajar menyingsing. Bulan Perbani Awal terbenam tengah malam dan waktu terbaik perburuan meteor bisa dilakukan saat rasi Canis Minor pada ketinggian 30º mulai tengah malam.

Fenomena Planet

Tata Surya
Ilustrasi Tata Surya. Photo by ZCH on Pexels

Planet Merkurius

Planet terdekat dari Matahari ini masih ada di balik cahaya Matahari saat awal November. Jelang akhir November, Merkurius baru bisa diamati rendah di ufuk barat setelah Matahari terbenam. Merkurius berada di rasi Libra di awal bulan dan bergeser ke Scorpius di pertengahan bulan dan akhirnya bergeser lagi ke rasi Sagittarius di penghujung November.  Merkurius juga berpapasan dengan Bulan, namun terlalu rendah untuk bisa diamati.

Planet Venus

Si Bintang Kejora bisa diamati di ufuk timur sebelum Matahari terbit sejak dini hari dan bisa ditemukan di rasi Leo saat awal bulan. Mulai pertengahan November, Venus bisa diamati di rasi Virgo sampai akhir bulan. Venus berpapasan dengan Bulan jelang pertengahan November.

Planet Mars

Planet merah yang akan berkonjungsi pada pertengahan November ini tidak tampak karena tenggelam dalam cahaya Matahari.

Planet Jupiter

Planet gas raksasa terbesar di Tata Surya ini bisa diamati di rasi Aries sepanjang malam karena Jupiter berada pada titik oposisi. Planet raksasa ini bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang fajar. Jupiter berpapasan dengan Bulan di penghujung bulan November.

Planet Saturnus

Saturnus masih bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai tengah malam di rasi Aquarius. Planet ini juga berpapasan dengan Bulan jelang akhir November.

Uranus & Neptunus

Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.

Uranus bisa diamati di rasi Aries bersama Jupiter sejak Matahari terbenam sampai saat Matahari terbit. Sementara itu, Neptunus yang berada di rasi Pisces sampai pertengahan bulan dan bergeser ke Aquarius bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai lewat jelang dini hari.

Baca juga: Aplikasi Peta Langit untuk Pengamatan Langit Malam

Peristiwa Langit

Ilustrasi Planet
Ilustrasi sebuah Planet. Photo by ZCH on Pexels

Oposisi Jupiter, 3 November 2023

Planet terbesar di Tata Surya akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi dan tampak sangat terang di langit malam. Saat oposisi, Jupiter akan berada pada jarak 3,98 SA dengan diameter piringan 48,4 detik busur. Para pengamat bisa menikmati kehadiran Jupiter di rasi Aries dengan kecerlangan -2,9 magnitudo sejak Matahari terbenam sampai fajar menyingsing. Pengamat juga bisa mengamati satelit-satelit galilean yang mengitari planet raksasa tersebut.

Bagi pengamat di Bumi, Jupiter bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai fajar.

Bulan — Venus, 9 November 2023

Bulan berpapasan dengan Venus di rasi Virgo dan bisa diamati sejak keduanya terbit jelang dini hari. Bulan terbit terlebih dahulu pada pukul 02:22 WIB disusul Venus pada pukul 02:41 WIB. Keduanya terpisah 4º. Satu hari setelahnya, Bulan dan Venus bisa diamati dengan jarak 4º. Tapi pada hari berikutnya, Venus terbit terlebih dahulu pada pukul 02:41 WIB disusul Bulan 18 menit kemudian pada pukul 02:59 WIB.

Oposisi Uranus, 14 November 2023

Uranus, si planet es raksasa akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 18,63 SA.  Planet yang bergerak menggelinding ini akan tampak unik sebagai titik warna biru kehijauan di teleskop. Untuk menemukannya, arahkan teleskop ke rasi Aries. Saat oposisi Uranus sedang berada di rasi Aries dengan kecerlangan 5,7 magnitudo dan diameter piringannya 3,8 detik busur.

Uranus bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai fajar menyingsing.

Konjungsi Mars, 18 November 2023

Mars akan berada pada posisi terjauh dari Bumi yakni 2,53 SA, dan Matahari berada di antara kedua planet. Akibatnya, pengamat di Bumi tidak akan bisa melihat planet merah tersebut karena jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari, yakni 1,1º. Seandainya Mars bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 3,7 detik busur.

Bulan — Saturnus, 20 November 2023

Bulan dan Saturnus tampak berpasangan di langit dan bisa diamati setelah Matahari terbenam. Kedua objek hanya terpisah 2,7º dan bisa diamati sampai dini hari saat Saturnus terbenam pukul 00:14 WIB disusul Bulan 6 menit kemudian.

Bulan — Jupiter, 25 November 2023

Bulan berpapasan dengan Jupiter dan terpisah 2,5º di rasi Aries dan bisa diamati setelah Matahari terbenam sampai jelang dini hari. Jupiter terbenam terlebih dahulu pada pukul 03:51 WIB disusul Bulan pada pukul 04:01 WIB.

Venus – Spica, 29 November 2023

Venus berada di rasi Virgo dengan jarak 3,2º dari Spica, dan bisa diamati sebelum Matahari terbit. Spica terbit pukul 02:38 WIB disusul Venus terbit pukul 02:42 WIB. Keduanya bisa diamati sampai pukul 05:23 WIB saat Matahari menampakkan diri di timur.

Baca juga: Mengenal Apa itu Fenomena Blue Moon

Itulah tadi penjelasan berbagai fenomena langit yang akan terajdi di bulan November kali ini, jangan lupa cata dan persipakan diri untuk melakukan pengamatan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here