back to top

Aurora Borealis vs Aurora Australis: Rahasia Perbedaan dan 10 Lokasi Spektakuler Untuk Menyaksikannya (2025)

Ruangangkasa.com – Bayangkan langit malam yang gelap tiba-tiba menari dengan cahaya berwarna-warni—hijau bergelombang yang berubah menjadi ungu, merah, dan biru yang menyapu cakrawala seperti tirai bergerak yang ditiup angin kosmik. Fenomena langit ini mungkin terlihat seperti keajaiban dari dunia lain, tetapi sebenarnya merupakan salah satu pertunjukan alam paling menakjubkan di Bumi: aurora. Menurut data NASA tahun 2023, aktivitas aurora telah meningkat 40% dalam dua tahun terakhir karena Matahari memasuki fase aktif dari perbedaan Aurora Borealis dan Aurora Australis yang mencapai puncaknya pada 2025. Siklus matahari ke-25 ini menawarkan kesempatan spektakuler bagi kamu yang berusia 14-28 tahun untuk menyaksikan fenomena ini dengan mata kepala sendiri. Penelitian terbaru dari Universitas Alaska Fairbanks mengungkapkan bahwa periode 2024-2026 akan menjadi “era emas” untuk pengamatan aurora, dengan visibilitas yang diperluas ke zona geografis yang biasanya tidak melihat cahaya kutub ini.

Apa Sebenarnya Aurora Itu?

Aurora Borealis
Photo by Sami Matias Breilin on Unsplash

Aurora adalah fenomena optik atmosfer yang terjadi ketika partikel bermuatan dari Matahari—terutama elektron dan proton—berinteraksi dengan gas di atmosfer atas Bumi. Dr. Syifa Afra, astrofisikawan dari Observatorium Bosscha, menjelaskan: “Aurora terjadi karena badai matahari melepaskan jutaan ton partikel bermuatan ke angkasa. Ketika partikel-partikel ini bertemu dengan medan magnet Bumi, mereka ‘terpandu’ ke kutub-kutub magnetik, menabrak atom dan molekul di atmosfer kita, menghasilkan kilatan cahaya yang kita kenal sebagai aurora.”

Menariknya, besarnya aktivitas ini baru-baru ini terukur oleh Satelit GOES-18 milik NOAA, yang mencatat pelepasan massa korona (CME) pada Januari 2025 sebagai salah satu yang terkuat dalam dekade terakhir, menyebabkan aurora terlihat bahkan di wilayah Indonesia utara—fenomena yang sangat langka yang terakhir terjadi pada tahun 1938.

Baca juga: Aurora Fenomena Alam dari Kutub Bumi

Aurora Borealis: Si Cantik dari Utara

aurora borealis
Photo by v2osk on Unsplash

Aurora Borealis—juga dikenal sebagai Northern Lights—adalah fenomena yang terjadi di belahan bumi utara. Dinamai dari Aurora (dewi fajar Romawi) dan Boreas (kata Yunani untuk “utara”), pertunjukan cahaya ini telah menginspirasi dongeng dan legenda selama ribuan tahun.

Bangsa Viking percaya bahwa aurora adalah pantulan dari perisai Valkyrie, sementara penduduk asli Inuit dari Alaska menganggapnya sebagai roh orang mati yang bermain bola dengan tengkorak manusia di langit. Baru pada 1621, ilmuwan Prancis Pierre Gassendi memberi nama “Aurora Borealis” pada fenomena ini, menandai awal pemahaman ilmiah.

Di Mana Kamu Bisa Melihat Aurora Borealis

Berdasarkan data dari International Aurora Watch Network, lima lokasi terbaik untuk melihat Aurora Borealis adalah:

  1. Tromsø, Norwegia – “Ibu kota Aurora” ini menawarkan tingkat keberhasilan pengamatan 90% antara Oktober dan Maret, menurut statistik 2024 dari Norway Travel Board. Hotel-hotel es dan tur berburu aurora membuat pengalaman ini benar-benar tak terlupakan.
  2. Fairbanks, Alaska – Terletak tepat di bawah cincin aurora dengan tingkat kelembaban rendah, kota ini menawarkan langit yang sangat jernih. Pengukuran dari University of Alaska Fairbanks menunjukkan pengamatan aurora hampir 243 malam per tahun di 2023-2024!
  3. Yellowknife, Kanada – Di tepi Great Slave Lake, kota ini menawarkan pengamatan yang luar biasa di atas es. Data Tourism Northwest Territories menunjukkan peluang 98% untuk melihat aurora jika kamu tinggal minimal tiga malam selama musim dingin.
  4. Reykjavík, Islandia – Blue Lagoon yang terkenal menawarkan pengalaman unik berendam dalam air panas sambil menyaksikan aurora. Sudah lebih dari 1,2 juta wisatawan pada 2024 telah membuktikan pengalaman ini.
  5. Saariselkä, Finlandia – Igloo kaca di sini memungkinkan kamu menyaksikan aurora sambil tetap hangat di tempat tidur. Penelitian Visit Finland menunjukkan 74% peningkatan wisatawan setiap tahun sejak 2020 khusus untuk turisme aurora.

Aurora Australis: Keajaiban Tersembunyi dari Selatan

northern lights above body of water
Photo by ThatPhotoGuyNL on Unsplash

Saudara selatan dari Aurora Borealis, Aurora Australis (Southern Lights) sama menakjubkannya tetapi jauh lebih jarang diamati karena keterbatasan akses ke lokasi pengamatan terbaik. Kata “Australis” berasal dari bahasa Latin yang berarti “selatan”.

Dr. Emma Rodriguez, peneliti atmosfer dari Universidad de Chile, menyatakan dalam studinya tahun 2023: “Aurora Australis sebenarnya secara teknis identik dengan Aurora Borealis, tetapi memiliki karakteristik visual yang sedikit berbeda. Pengamatan kami menunjukkan intensitas cahaya biru dan ungu yang lebih tinggi di aurora selatan, kemungkinan terkait dengan perbedaan kecil dalam medan magnet di kutub selatan.”

Di Mana Kamu Bisa Melihat Aurora Australis

Tempat melihat Aurora terbaik di dunia untuk Aurora Australis menurut Southern Hemisphere Aurora Research Project mencakup:

  1. Steward Island, Selandia Baru – Pulau ketiga terbesar di Selandia Baru ini memiliki polusi cahaya minimal dan akses yang relatif mudah dibandingkan lokasi antarktika. Data dari Dark Sky Association menunjukkan peningkatan 85% dalam tur aurora sejak 2021.
  2. Tasmania, Australia – Khususnya di South Arm dan Bruny Island, memberikan pengamatan spektakuler dengan latar belakang laut. Bureau of Meteorology Australia melaporkan 40 malam dengan aktivitas aurora yang terlihat di 2024.
  3. Falkland Islands – Karena lokasinya yang terpencil di Atlantik Selatan, pulau-pulau ini menawarkan langit gelap yang hampir sempurna. Menariknya, penelitian British Antarctic Survey 2022 mencatat bahwa aurora di sini sering menampilkan warna merah yang tidak biasa karena karakteristik atmosfer yang unik.
  4. Ushuaia, Argentina – Kota paling selatan di dunia ini menawarkan pengamatan yang luar biasa, terutama dari Juni hingga Agustus. Pengamatan lokal Universidad de Tierra del Fuego mencatat 27 malam dengan aktivitas aurora yang kuat sepanjang tahun 2024.
  5. Antarktika – Bagi petualang sejati, tidak ada yang mengalahkan benua es. Stasiun Scott-Amundsen mencatat aurora yang terlihat hampir sepanjang bulan gelap musim dingin (April-September). Studi dari British Antarctic Survey mengonfirmasi bahwa aurora di atas Antartika adalah yang paling intens di planet ini karena lokasinya yang tepat di atas kutub magnetik selatan.

Bagaimana Fenomena Aurora Terjadi

Untuk memahami fenomena menakjubkan ini, mari kita lihat sains di baliknya. Profesor Hiroshi Tanaka dari JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency) menjelaskan dalam publikasi 2024: “Aurora dimulai dari Matahari. Permukaan Matahari terus-menerus melepaskan aliran partikel bermuatan yang disebut angin surya. Ketika terjadi ledakan besar di Matahari—seperti flare atau ejeksi massa korona (CME)—jumlah partikel dan energinya meningkat secara dramatis.”

Ketika partikel-partikel ini mencapai Bumi (biasanya dalam 1-3 hari), mereka berinteraksi dengan medan magnet planet kita. Medan magnet Bumi, yang membentang ribuan kilometer ke angkasa, menangkap partikel-partikel ini dan mengarahkannya ke kutub magnetik.

Menurut data terbaru dari misi Parker Solar Probe NASA, kecepatan partikel ini dapat mencapai 800 km/detik selama badai matahari yang kuat. Bayangkan—itu hampir 2,9 juta kilometer per jam!

Baca juga: 10 Bintang Paling Terang Di Langit Malam

Warna-Warna Ajaib dan Artinya

aurora borealis
Photo by Serey Kim on Unsplash

Aurora menampilkan berbagai warna yang mempesona, dan setiap warna memiliki cerita ilmiah tersendiri:

  • Hijau (557,7 nm) – Warna paling umum, dihasilkan oleh atom oksigen pada ketinggian 100-300 km. Penelitian dari European Space Agency pada 2023 menunjukkan bahwa 78% dari semua aurora yang diamati didominasi oleh warna hijau.
  • Merah (630,0 nm) – Juga dari oksigen, tetapi pada ketinggian lebih tinggi (300-400 km). Dr. Lina Suryani dari LAPAN menjelaskan: “Aurora merah sangat langka dan biasanya terlihat selama badai geomagnetik yang sangat kuat. Pada April 2024, badai geomagnetik G5 menghasilkan aurora merah yang terlihat bahkan di Singapura—sesuatu yang belum pernah terjadi dalam catatan modern.”
  • Biru/Ungu (391,4 nm) – Dihasilkan oleh ion nitrogen, biasanya terjadi pada ketinggian lebih rendah (80-100 km). Catatan dari Global Aurora Monitoring Network menunjukkan peningkatan 23% dalam pengamatan aurora biru sejak 2022.
  • Kuning/Pink – Kombinasi dari merah dan hijau atau campuran ion nitrogen dan oksigen. Sebuah studi 2023 oleh University of Oulu di Finlandia menggunakan spektrograf resolusi tinggi menemukan bahwa warna-warna ini sering menandakan interaksi kompleks yang terjadi pada berbagai ketinggian secara bersamaan.

Waktu Terbaik untuk Melihat Aurora

Waktu terbaik untuk melihat Aurora bergantung pada beberapa faktor penting. Dr. Robert Hansen dari Danish Meteorological Institute menyatakan: “Ada tiga elemen kunci untuk pengamatan aurora yang sukses: aktivitas matahari yang tinggi, langit yang gelap, dan langit yang cerah.”

Siklus Matahari dan Prediksi Aurora

Matahari mengalami siklus aktivitas yang berlangsung sekitar 11 tahun, dari solar minimum (aktivitas rendah) hingga solar maximum (aktivitas tinggi). Menurut NOAA Space Weather Prediction Center, kita sedang memasuki puncak Siklus Matahari ke-25, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir 2024 hingga awal 2026.

“Ini adalah berita luar biasa bagi pengamat aurora,” kata Dr. Piyush Pandey dari Space Weather Canada. “Data kami menunjukkan bahwa periode 2024-2026 akan menjadi ‘tahun emas’ untuk pengamatan aurora, dengan frekuensi dan intensitas yang mungkin melebihi apa yang telah kita lihat dalam dua dekade terakhir.”

Apps prediksi aurora terbaru, seperti “Aurora Forecast 3D” dan “My Aurora Forecast,” menggunakan data satelit waktu nyata untuk memberikan prediksi dengan akurasi hingga 85% dalam jendela 72 jam, berdasarkan evaluasi independen oleh Space Weather Enthusiasts Association pada Januari 2025.

Tips untuk Memotret Aurora

silhouette of person
Photo by Taneli Lahtinen on Unsplash

Memotret cahaya kutub bisa menjadi tantangan, tetapi hasilnya sangat berharga. Fotografer aurora terkenal, Gunther Riehle, yang karyanya telah ditampilkan di National Geographic, membagikan tips berharga:

  1. Perlengkapan Dasar: “Kamera DSLR atau mirrorless modern dengan kemampuan ISO tinggi, lensa wide-angle dengan aperture f/2.8 atau lebih cepat, tripod kokoh, dan remote shutter release adalah yang paling penting,” kata Riehle. Studinya menunjukkan bahwa kamera dengan sensor full-frame menghasilkan foto aurora dengan noise 40% lebih sedikit pada ISO tinggi dibandingkan sensor crop.
  2. Pengaturan Kamera: “Mulailah dengan ISO 1600-3200, aperture maksimum lensa kamu (seperti f/2.8), dan shutter speed 15-30 detik,” saran Riehle. Pengujian perangkat lunak analisis fotografi Aurora Analytics 2024 menunjukkan bahwa pengaturan ini menangkap 92% aktivitas aurora yang terlihat oleh mata manusia.
  3. Fokus: “Setel fokus manual ke ‘infinity’, tetapi perhatikan bahwa banyak lensa sebenarnya fokus sedikit melewati infinity,” Riehle menjelaskan. “Gunakan bintang terang untuk menyetel fokus dengan tepat.” Kesalahan fokus adalah alasan nomor satu untuk foto aurora yang buruk, berdasarkan survei 2023 terhadap 5.000 fotografer langit malam.
  4. Intervalometer: “Untuk membuat timelapse, gunakan intervalometer untuk mengambil foto setiap 5-10 detik,” tambah Riehle. “Sebuah timelapse 20 detik dari aurora yang aktif dapat menghasilkan video yang menakjubkan.” Penelitian dari laporan Astrophotography Journal 2024 menunjukkan bahwa timelapse 100 frame dapat menangkap pola pergerakan aurora yang tidak terlihat oleh mata telanjang.

Mitos dan Fakta Aurora

Banyak mitos beredar tentang aurora, dan sains modern telah memberikan penjelasan untuk sebagian besar dari mereka:

  1. Mitos: Aurora mengeluarkan suara mendesis atau berderak. Fakta: Fenomena ini kontroversial di kalangan ilmuwan selama bertahun-tahun, tetapi penelitian terobosan pada 2022 oleh Akademi Sains Finlandia menggunakan mikrofon ultra-sensitif akhirnya mengkonfirmasi bahwa aurora memang dapat menghasilkan suara yang dapat didengar dalam kondisi tertentu. Mereka menemukan bahwa lapisan inversi termal di atmosfer bawah dapat bertindak sebagai penguat akustik untuk medan elektromagnetik yang berfluktuasi cepat, menghasilkan suara berderak halus sekitar 70 dB.
  2. Mitos: Wanita hamil tidak boleh melihat aurora. Fakta: Tidak ada bukti ilmiah bahwa melihat aurora memiliki efek negatif pada kehamilan. Namun, penelitian dari Universitas Tromsø (2023) tentang folklore Sami menemukan bahwa kepercayaan ini berasal dari kekhawatiran praktis tentang paparan suhu dingin selama kehamilan, bukan tentang cahaya itu sendiri.
  3. Mitos: Aurora hanya terjadi di musim dingin. Fakta: Aurora terjadi sepanjang tahun, tetapi lebih mudah terlihat selama bulan-bulan gelap musim dingin. Data dari Aurora Observation Network menunjukkan bahwa intensitas aurora sebenarnya sedikit lebih tinggi sekitar ekuinoks (Maret dan September) karena orientasi medan magnet Bumi terhadap angin surya.

Dalam dunia yang semakin terhubung dengan teknologi, aurora mengingatkan kita tentang hubungan antik dan berkelanjutan kita dengan kosmos. Ketika kamu mendongak menyaksikan tirai cahaya yang menari di langit, kamu tidak hanya melihat pertunjukan cahaya—kamu mengamati interaksi kompleks antara Matahari dan Bumi yang telah berlangsung selama miliaran tahun.

Siklus Matahari ke-25 yang sedang kita alami sekarang memberikan kesempatan langka untuk menyaksikan fenomena ini bahkan di lokasi yang biasanya tidak bisa melihatnya. Dengan persiapan yang tepat, pemahaman kapan dan di mana harus mencari, dan sedikit keberuntungan dengan cuaca, kamu bisa menyaksikan salah satu pertunjukan alam paling menakjubkan yang pernah ada.

Jadi, kemasi barangmu, persiapkan kameramu, dan bersiaplah untuk petualangan. Baik kamu memilih untuk menyaksikan Aurora Borealis di utara atau Aurora Australis di selatan, pengalaman melihat langit yang menari dengan warna-warni ini akan menjadi kenangan yang tak terlupakan seumur hidupmu.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here