back to top

Fenomena Langit Oktober 2023, Hujan Meteor hingga Gerhana Matahari Cincin

Ruangangkasa.com – Fenomena langit akan kembali menghiasi keindahan langit Bumi di bulan Oktober ini.

Fenomena langit Oktober akan dihiasi oleh dua hujan meteor, yakni Hujan Meteor Draconid dan Hujan Meteor Orionid. Selain dua hujan meteor tersebut, langit Bumi akan dihiasi oleh pemandangan gerhana Matahari dan gerhana Bulan. Berikut penjelasan selengkapnya:

1. Hujan Meteor Draconid 7 Oktober 2023

hujan meteor
Photo by Aleksandar Pasaric on Pexels

Hujan Meteor Draconid akan mengawali fenomena langit di awal bulan Oktober. Hujan meteor Draconid merupakan hujan meteor yang langka karena waktu terbaik untuk menyaksikannya pada malam hari, berbeda dengan hujan meteor pada umumnya yang biasa dinikmati pada pagi hari.

Menurut data Seasky, Draconid merupakan hujan meteor yang hanya menghasilkan sekitar 10 meteor per jam.

Hujan meteor itu dihasilkan oleh butiran debu yang ditinggalkan oleh komet yang pertama kali ditemukan pada 1900, yakni komet 2IP Giacobini-Ziner.

Hujan meteor Draconid akan terjadi pada 6-10 Oktober 2023 dengan puncaknya pada 7 Oktober 2023. Pada puncaknya nanti, Bulan hanya tampak seperempat sehingga membuat langit malam lebih gelap dan menjadikan hujan meteor lebih terlihat. Tempat paling tepat untuk mengamati hujan meteor Draconid adalah di lokasi yang jauh dari cahaya perkotaan, seperti di area pegunungan atau perbukitan.

2. Puncak Okultasi Merkurius 14 Oktober 2023

planet merkurius
Photo by NASA on Unsplash

Okultasi Merkurius adalah peristiwa langit yang menghadirkan Merkurius yang lebih dekat dengan Bumi dan menghalangi objek langit lain yang lebih jauh.

Puncak okultasi Merkurius akan terjadi pada tanggal 14 Oktober, tepat pukul 16.33 WIB. Pada saat ini, Merkurius akan tampak melewati atau menghalangi pandangan kita terhadap objek langit lainnya. Peristiwa ini akan memperlihatkan sudut dan posisi yang menarik di langit malam.

3. Gerhana Matahari Cincin 14 Oktober 2023

gerhana matahari cincin
Photo by Jim Strasma on Unsplash

Di pekan kedua bulan Oktober, fenomena Gerhana Matahari Cincin akan menghiasi langit Bumi. Gerhana ini terjadi ketika bulan berada terlalu jauh dari Bumi sehingga sepenuhnya menutupi Matahari. Hal ini kemudian akan menghasilkan cahaya terang di sekeliling Bulan.

Gerhana matahari cincin bisa diamati selama kurang lebih tiga jam pada wilayah antumbra. Walaupun pada puncak fase ketiga tidak akan terjadi lebih dari 12 menit. Sedangkan keseluruhan fase gerhana matahari bisa terjadi hingga lebih dari enam lamanya. Namun diperkirakan, Gerhana Matahari Cincin durasi maksimumnya sekitar lima menit pada tahun ini.

Baca juga: Gerhana Matahari Cincin Oktober 2023

Jalur gerhana akan dimulai di Samudra Pasifik di lepas pantai Kanada bagian selatan dan melintasi Amerika Serikat bagian barat daya dan Amerika Tengah, Kolombia, dan Brasil. Gerhana parsial akan terlihat di sebagian Amerika utara dan Selatan.

Gerhana Matahari Cincin kali ini tidak bisa dilihat di Indonesia secara langsung. Meski demikian, kita dapat melihat secara virtual, NASA akan melakukan siaran langsung di YouTube NASA mulai pukul 10:30 Central Time (CT) pada tanggal 14 Oktober 2023.

4. Hujan Meteor Orionid 21-22 Oktober 2023

hujan meteor
Photo by Prokhor Minin on Unsplash

Hujan Meteor Orionid akan menjadi hujan meteor kedua yang terjadi di bulan Oktober 2023. Sama halnya dengan Hujan Meteor Draconid, Hujan Meteor Orionid juga merupakan fenomena langit tahunan yang terjadi setiap Oktober, namun dengan jangka yang lebih panjang yakni berlangsung dari 2 Oktober hingga 7 November.

Baca juga: Berkenalan dengan Hujan Meteor Orionid

Hanya saja puncaknya yang berbeda-beda setiap tahunnya. Pada  tahun 2023 puncak Hujan Meteor Orionid akan terjadi pada 21-22 Oktober. Hujan Meteor Orionid menghasilkan lebih banyak meteor dibanding Draconid, yakni 20 meteor per jamnya. Fenomena langit ini dihasilkan oleh butiran debu yang ditinggalkan komet Halley dan bisa dinikmati di langit mana saja.

5. Elongasi Terbesar Venus 23 Oktober 2023

planet venus
Venus. Kredit image: NASA/JPL-Caltech

Planet Venus akan mengalami elongasi timur terbesar pada 23 Oktober, yakni sebesar 46,4 derajat dari Matahari. Di tanggal tersebut, Planet Venus akan berada pada titik tertingginya di atas cakrawala. Jika ingin menikmatinya, cari lah titik paling terang di langit timur sebelum Matahari terbit.

6. Konjungsi Jupiter-Bulan Purnama 28 Oktober 2023

Pada tanggal 28 Oktober, kita akan disuguhkan oleh konjungsi istimewa antara Bulan purnama dan planet Jupiter. Konjungsi adalah fenomena di mana dua objek langit tampak berkumpul atau berdekatan dari perspektif pengamat di Bumi.

Fenomena ini menjadi lebih menarik karena terdiri dari tiga peristiwa sekaligus: fase purnama sebelum dini hari, gerhana bulan sebagian, dan oposisi solar Jupiter sepanjang malam.

Baca juga: Mengenal Fenomena Konjungsi Planet

Konjungsi ini akan memungkinkan Jupiter tampak paling terang sepanjang malam. Untuk menyaksikan konjungsi Jupiter-Bulan purnama, kamu dapat melihatnya sepanjang malam, dimulai dari pukul 18.15 di arah Timur hingga 05.45 keesokan harinya di arah Barat.

7. Gerhana Bulan Sebagian 28 Oktober 2023

lunar eclipse during nighttime
Photo by Fabian Oelkers on Unsplash

Fenomena langit di Oktober akan ditutup dengan Gerhana Bulan Sebagian. Gerhana ini terjadi ketika Bulan melewati sebagian bayangan Bumi atau penumbra dan hanya sebagian saja yang melewati bayangan paling gelap atau umbra.

Ketika gerhana terjadi, Bulan sebagian akan menjadi gelap saat bergerak melewati bayangan Bumi. Fenomena gerhana bulan ini dapat dilihat di langit Eropa, Asia, Afrika dan bagian barat Australia.

Nah, itulah tadi ulasan tentang berbagi fenomena langit yang akan terjadi di bulan Oktober 2023 ini. Dari mulai Hujan Meteor Draconid hingga Gerhana Bulan Sebagian. Jangan sampek terlewatkan ya, catat tanggalnya.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here