RUANGANGKASA.COM – Berbagai fenomena langit akan kembali hadir di bulan Mei 2022, kali ini ruangangkasa.com kembali akan mengulasnya, setelah cukup lama tidak lagi mengulas tentang berbagai fenomena langit yang terjadi di langi bumi ini. Berikut selengkapnya:
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!
Fenomena Fase Bulan

1 Mei 2022, Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.
5 Mei 2022, Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 404.438 km
9 Mei 2022 Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.
16 Mei 2022 Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.
17 Mei 2022, Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 365.143 km.
23 Mei 2022, Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.
30 Mei 2022, Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.
Kondisi Planet Tata Surya
Merkurius. Di awal bulan Mei, Merkurius masih bisa ditemui kala senja. Planet ini tampak tak jauh dari gugus Pleiades. Merkurius yang berada di rasi Taurus ini tampak sampai pertengahan Mei dan akhirnya menghilang di balik cahaya Matahari. Merkurius baru mulai tampak di penghujung Mei saat planet ini menampakkan diri di ufuk timur sebelum Matahari terbit.
Venus, Mars, Jupiter, Saturnus. Planet-planet yang biasanya bisa diamati dengan mata tanpa alat atau planet-planet visual, bisa diamati sebelum Matahari terbit.
Venus dan Jupiter memulai bulan Mei dengan perjumpaan super dekat kala fajar. Keduanya hanya terpisah 14’ atau 0,2º. Keduanya tampak seperti satu bintang terang di pagi hari. Setelah itu Venus terus turun dari rasi Pisces ke Aries mengejar Matahari di timur dan berpapasan dengan Bulan jelang akhir Mei.
Kalau Venus tampak semakin rendah di langit sebelum fajar, Jupiter justru terus menanjak naik. Setelah berpapasan super dekat dengan Jupiter naik menjumpai Mars dan berpapasan dengan Bulan. Ketiganya membentuk segitiga di langit. Setelah itu, Jupiter semakin mendekati Mars dan berpapasan super dekat hanya terpisah 38’ atau 0,6º di langit.
Mars. Planet merah ini tampak di sepanjang bulan Mei. Mars bisa diamati mulai lewat tengah malam sampai jelang fajar di rasi Aquarius dan pada akhir bulan, si planet merah ini sudah berkelana ke rasi Pisces. Planet ini akan berpapasan dengan Jupiter dan Bulan di penghujung Mei.
Saturnus. Si planet cincin ini masih bisa diamati sepanjang bulan Mei. Saturnus bisa ditemukan di rasi Capricornus mulai lewat tengah malam sampai dini hari. Planet ini akan tampak menanjak naik di langit malam dan akan berpapasan dengan Bulan jelang akhir Mei.
Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut.
Uranus baru akan tampak di timur mulai pertengahan Mei saat planet ini terbit satu jam sebelum Matahari terbit. Akan tetapi, Uranus terlalu rendah di horison sehingga sulit diamati. Planet ini baru bisa diamati di rasi Aries jelang akhir Mei ketika planet sudah lebih tinggi di ufuk timur.
Neptunus masih hadir sebelum fajar di rasi Aquarius pada awal Mei dan mengembara ke rasi Pisces mulai pertengahan sampai akhir Mei. Neptunus bisa diamati mulai lewat tengah malam sampai fajar menyingsing.
Fenomena Gerhana
1 Mei 2022 – Gerhana Matahari Sebagian
Musim pertama gerhana 2022 dimulai dengan Gerhana Matahari Sebagian yang terjadi tanggal 1 Mei 2022. Gerhana ini tidak bisa diamati dari Indonesia karena tidak dilewati jalur gerhana yang terjadi tengah malam sampai pagi hari. GMS ini hanya bisa diamati dari Amerika Selatan, Antartika, Lautan Pasifik dan Lautan Atlantik.
Selama GMS, lokasi yang dilintasi gerhana hanya akan mengalami peredupan atau berkurangnya cahaya Matahari, saat Bulan perlahan menutup sebagian piringan Sang Surya.
Baca juga: Menyambut Seabad Astronomi Modern Indonesia dan Hadirnya Gerhana Matahari Total
16 Mei 2022 – Gerhana Bulan Total Perigee
Dua minggu setelah Gerhana Matahari, pengamat di Bumi bisa menyaksikan Gerhana Bulan Total pertama di tahun 2022. Peristiwa ini tidak teramati dari Indonesia karena terjadi di pagi sampai siang hari. GBT 16 Mei 2022 terjadi bertepatan dengan Bulan berada di perigee atau yang sering disebut sebagai Bulan Super a.k.a Supermoon.
GBT 16 Mei akan berlangsung selama 5 jam 18 menit 40 detik dengan durasi gerhana total selama 1 jam 24 menit 53 detik.
Gerhana Bulan Total yang terjadi pada tanggal 16 Mei 2022 bisa disaksikan oleh pengamat di Eropa Barat, Eropa Selatan, Asia Selatan, Asia Barat, Afrika, sebagian besar Amerika Utara, Amerika Selatan, Lautan Pasifik, Lautan Atlantik, Lautan Hindia dan Antartika.
Proses GBT dimulai dengan gerhana penumbra yang dimulai pada pukul 08:32:05 WIB dan kontak terakhir penumbra yang mengakhiri seluruh proses gerhana pada pukul 13:50:49 WIB. Sementara itu, kontak kedua saat Bulan memasuki umbra Bumi dan gerhana sebagian dimulai terjadi pada pukul 09:27:52 WIB dan gerhana total dimulai pukul 10:29:03 WIB sampai 11:53:55 WIB. Setelah gerhana total berakhir, Bulan pun meninggalkan umbra Bumi dan gerhana sebagian berakhir pada pukul 12:55:07 WIB. Puncak gerhana terjadi pada pukul 11:11:28 WIB.
Fenomena Hujan Meteor
6 Mei 2022 – Hujan Meteor Eta Aquarid

Dimulai tanggal 19 April – 28 Mei, hujan meteor Eta Aquarid yang berasal dari sisa komet Halley akan mencapai maksimum tanggal 6 Mei. Hujan meteor tersebut akan tampak tampak datang dari rasi Aquarius dan bisa diamati setelah lewat tengah malam sampai jelang fajar, setelah rasi Aquarius terbit pukul 01:22 WIB.
Di malam puncak, seharusnya pengamat bisa melihat 60 meteor yang berasal dari sisa komet Halley setiap jam dengan kecepatan 66,9 km/detik. Bulan sudah terbenam sebelum rasi Aquarius terbit sehingga tidak akan ada cahaya Bulan yang menambah faktor penerang dalam berburu hujan meteor.
Fenomena Planet
1 Mei 2022 — Venus – Jupiter
Venus dan Mars bisa diamati berpasangan sangat dekat hanya terpisah 14’ atau 0,23º di arah timur sebelum Matahari terbit. Keduanya berada pada ketinggian 36º saat Matahari terbit. Kedua planet ini bisa mulai diamati sejak pukul 03:07 WIB saat keduanya terbit bersama.
2 Mei 2022 — Bulan – Merkurius – Pleiades
Bulan dan Merkurius hanya terpisah 1,8º dan keduanya membentuk segitiga dengan gugus bintang Pleiades. Ketiganya bisa diamati setelah matahari terbenam. Bulan dan Merkurius berada pada ketinggian 13º di barat laut saat matahari terbenam. Keduanya bisa diamati sampai terbenam. Pleiades terbenam lebih dahulu pada pukul 18:46 WIB disusul Bulan pada pukul 18:50 WIB dan Merkurius pada pukul 18:52 WIB.
5 Mei 2022 — Konjungsi Uranus
Uranus berada pada jarak terjauhnya dari Bumi yakni 20,71 AU. Uranus akan berada pada sisi berlawanan dari Bumi dan Matahari berada di antara kedua planet. Dari sudut pandang pengamat di Bumi, Uranus akan tampak sangat dekat dengan Matahari dengan jarak 0,35° dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Jika Uranus bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 3,4 detik busur.
Uranus akan berada pada posisi terjauh dari Bumi dan Matahari ada di antara kedua planet ini. Akibatnya, pengamat di Bumi tidak akan bisa melihat planet cincin yang menggelinding tersebut, karena jaraknya yang sangat dekat dengan Matahari.
22 Mei 2022 — Konjungsi Inferior Merkurius
Merkurius akan berpapasan dekat dengan Matahari di langit sehingga planet ini menghilang dan tidak akan tampak bagi pengamat di Bumi. Pada saat konjungsi inferior, Merkurius berada di antara Matahari dan Bumi, dan hanya terpisah 1,23°dari Matahari.
Saat konjungsi inferior, Merkurius berada pada posisi terdekatnya dari Bumi pada jarak 0,55 AU dari Bumi. Jika Merkurius bisa diamati, maka planet ini sangat redup dengan diameter piringan 5 detik busur.
Peristiwa konjungsi superior Merkurius menandai akhir kenampakan planet ini kala senja dan mulai bertransisi untuk hadir kala fajar dalam beberapa minggu lagi.
22 Mei 2022 — Bulan — Saturnus
Bulan dan Saturnus terbit beriringan dan tampak berpapasan di langit dengan Bulan 4,5º di selatan Saturnus. Kedua planet ini terbit beriringan diawali oleh Saturnus pada pukul 23:31 WIB disusul Bulan pada pukul 23:59 WIB. Saat Matahari terbit pada pukul 05:53, Bulan dan Saturnus sudah berada pada ketinggian 82º.
25 Mei 2022 — Bulan — Mars — Jupiter
Setelah Saturnus, kali ini giliran Mars dan Jupiter yang berpapasan dengan Bulan. Ketiganya akan tampak seperti segitiga di langit dengan Bulan 2,7º di selatan Mars dan 3,23º di selatan Jupiter. Ketiga objek terbit beriringan diawali Bulan pada pukul 01:39 WIB disusul Mars satu menit kemudian serta Jupiter 11 menit kemudian. Ketika Matahari terbit pada pukul 05:53, Bulan dan Jupiter berada pada ketinggian 56º sedangkan Mars pada ketinggian 58º.
27 Mei 2022 — Bulan — Venus
Dua hari kemudian, giliran Venus yang bertemu Bulan dan keduanya hanya terpisah 0,2º. Saat Matahari terbit, Bulan dan Venus berada pada ketinggian 32º. Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 03:22 WIB, disusul Venus 11 menit kemudian.
Pada saat Bulan dan Venus berpasangan jelang fajar, beberapa jam kemudian, tepatnya pada pukul 09:17 WIB sebagian area di Bumi akan menyaksikan planet Venus menghilang di balik Bulan sampai pukul 10:53 WIB. Akan tetapi peristiwa yang “seharusnya tampak” dari sebagian wilayah Indonesia tidak akan tampak karena Bulan dan Venus berada di balik terangnya cahaya Matahari.
29 Mei 2022 — Jupiter – Mars
Jupiter dan Mars bisa diamati berpasangan sangat dekat hanya terpisah 0,6º di arah timur sebelum matahari terbit. Keduanya berada pada ketinggian 59º saat Matahari terbit. Kedua planet ini bisa mulai diamati sejak pukul 01:33 WIB saat keduanya terbit.
Nah itulah tadi beragam fenomena langit yang dapat kamu amati selama bulan Mei 2022 ini, janagn sampai terlewatkan ya, catat dan bersiap siap.