Ruangangkasa.com – Planet Merkurius dan Venus, merupakan dua planet terdekat dengan Matahari dalam tata surya. Baik planet Merkurius maupun Venus memiliki karakteristik yang unik dan membedakan mereka dari planet-planet lain. Salah satu perbedaan utama adalah bahwa keduanya tidak memiliki satelit alami atau bulan seperti yang dimiliki oleh planet-planet lain seperti Bumi, ataupun planet lain seperti Mars, Jupiter, Saturnus dan lainnya. Fenomena ini telah menjadi subjek penelitian ilmiah selama bertahun-tahun, dan ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa Merkurius dan Venus tidak memiliki satelit alami. Mari kita eksplorasi beberapa alasan utama di balik fenomena ini.
Untuk memahami mengapa Merkurius dan Venus tidak memiliki satelit alami, pertama-tama kita perlu mengerti bagaimana satelit alami itu sendiri terbentuk. Pada dasarnya, ada tiga cara planet-planet bisa memiliki satelit alami.
1. Terbentuk secara Bersama
Planet dan satelit alaminya bisa terbentuk bersama-sama. Sebagai contoh, ambil kasus raksasa gas seperti Saturnus dan Jupiter. Pada hari-hari awal ketika mereka terbentuk, miliaran tahun yang lalu, mereka diselimuti oleh awan gas dan puing-puing. Saat kedua planet tersebut mulai terbentuk, awan gas dan puing-puing di sekitarnya akan membentuk struktur cincin.
Beberapa juta tahun setelahnya, struktur cincin ini mulai mengalami proses yang disebut akresi, suatu proses di mana material di dalam struktur cincin itu saling menarik dengan gravitasinya satu sama lain, menempel, dan akhirnya bergabung menjadi ukuran yang lebih besar, berkembang secara bertahap menjadi satelit alami.
2. Melalui Penangkapan
Cara kedua,dimana sebuah planet bisa memiliki satelit alami adalah melalui penangkapan. Untuk memahami bagaimana hal ini terjadi, kamu perlu memahami konsep yang disebut “Hill sphere”. Hill sphere mengacu pada wilayah di sekitar planet di mana ia mampu menahan satelit alami dan menjaganya dalam orbit stabil.
Dengan kata lain, ketika ada suatu objek kecil yang memasuki wilayah Hill sphere suatu planet, gravitasi sang planet dapat menangkapnya dan membuatnya menjadi satelit alami planet tersebut, mengitarinya dengan stabil.
Ada cara untuk menghitung seberapa besar Hill sphere. Jika massa objek yang lebih kecil adalah m, dan objek tersebut mengorbit objek yang lebih berat massanya M dengan sumbu semi-mayor a dan eksentrisitas e, maka radius Hill sphere rH objek yang lebih kecil, dihitung pada pericenter, dengan rumus:
Dalam contoh Bumi-Matahari, Bumi (5,97×10^24 kg) mengorbit Matahari (1,99×10^30 kg) pada jarak 149,6 juta km. Hill sphere untuk Bumi dengan demikian meluas hingga sekitar 1,5 juta km. Orbit Bulan, yang terletak pada jarak 384.000 km dari Bumi, artinya berada di dalam Hill sphere Bumi, sehingga bisa mengitari planet kita dengan stabil.
3. Melalui Tabrakan
Cara terakhir agar planet bisa memiliki satelit alami adalah, melalui proses tabrakan. Cara inilah yang membuat Bumi kita memiliki Bulan. Menurut teorinya, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi yang baru saja terbentuk ditabrak oleh objek besar seukuran Mars yang disebut Theia. Tabrakan yang tak terelakan itu membuat sebagian besar material Bumi terhempas ke luar angkasa, hancur berantakan bersama Theia.
Seiring waktu, material yang terhempas ke luar angkasa itu mulai menempel satu sama lain, yang lambat laun membentuk Bulan seperti yang kita kenal hari ini.
Planet Merkurius adalah planet terkecil di tata surya. Merkurius juga planet yang paling dekat dengan Matahari. Merkurius, seperti banyak planet lain, terbentuk melalui proses pertambahan dan tabrakan materi dalam cakram akresi Matahari. Nah, tidak adanya satelit alami yang mengitari Merkurius rupanya terjadi karena material yang tersisa untuk membentuk satelit alami tidak ada.
Kembali ke masa lalu, ketika planet-planet di tata surya kita terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Planet Merkurius sedang dalam proses pembentukan, tata surya kita masih sangat muda dan bintang kita, Matahari, berada dalam tahap awal perkembangannya. Selama fase awal itu, atau yang disebut sebagai fase T-Tauri, Matahari mulai memancarkan angin surya yang kuat, yang menyapu semua material ringan, seperti hidrogen, metana, dan es, dari tata surya bagian dalam ke bagian terluar tata surya.
Itulah juga mengapa di tata surya bagian luar banyak planet-planet besar seperti Jupiter dan Saturnus, karena mereka cukup jauh dari Matahari, relatif terlindung dari dampak angin surya yang kuat. Jupiter dan Saturnus pun tumbuh besar, bersama dengan puluhan satelit alami yang mereka miliki.
Sangat sedikit material ringan untuk membentuk planet, atau bahkan satelit alami, di tata surya bagian dalam. Hal itulah yang membuat Merkurius menggunakan semua material yang tersedia sejak tata surya awal untuk membentuk dirinya sendiri, tidak ada yang tersisa untuk membentuk satelit alami.
Kalau pun masih ada material yang tersisa untuk satelit alami, sangat tidak mungkin Merkurius dapat mempertahankan satelit alaminya itu dalam waktu yang lama. Ingat konsep Hill sphere yang baru saja kita bahas di atas? Hill sphere untuk planet sekecil Merkurius adalah sekitar 175.000 km. Gravitasi Matahari akan jauh lebih kuat untuk menarik satelit alami tersebut untuk tidak lagi mengitari Merkurius.
Jika ada planet yang paling mirip dengan Bumi, itu adalah Planet Venus. Venus bahkan terkadang disebut sebagai kembaran Bumi. Diameter Bumi 12.756 km, sedangkan Venus 12.104 km. Hampir sama besar ukurannya.
Kedua planet memiliki komposisi, massa, dan kepadatan yang hampir identik. Mengingat ukurannya sangat mirip dengan Bumi dan bukan yang jaraknya paling dekat dengan Matahari, secara intuitif, ia seharusnya memiliki peluang lebih baik untuk memiliki satelit alami. Akan tetapi planet Venus juga tidak memiliki satu pun satelit alamiseperti halnya planet Merkurius. Meski hampir kembar dengan Bumi dalam hal bentuk dan komposisi, Venus adalah planet yang unik. Venus memiliki periode rotasi yang lambat, dan berotasi terbalik.
Venus membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan satu putaran pada porosnya daripada menyelesaikan satu putaran mengelilingi Matahari. Atau dengan kata lain, satu hari di Venus lebih lama dari setahun di sana. Banyak astronom berpendapat bahwa memiliki rotasi yang sangat lambat, ditambah dengan gerakan mundur, membuat satelit alami apapun sulit untuk memiliki orbit yang stabil untuk mengitari Venus.
Planet Merkurius dan Venus tidak memiliki satelit alami adalah hasil dari berbagai faktor, termasuk proses pembentukan mereka yang berbeda, pengaruh gravitasi Matahari yang kuat, efek geometri orbit mereka, dan ada kemungkinan kehilangan satelit secara alami. Meskipun kedua planet tidak memiliki satelit alami, penelitian tentang keduanya terus berlanjut.
Daftar Newsletter Kami
Dapatkan update artikel terbaru langsung di email Anda.