back to top

Fenomena Hujan Meteor di Tahun 2024

Ruangangkasa.com – Hujan meteor merupakan fenomena alam yang sering terjadi, kita bisa mengamati fenomena ini dari Bumi beberapa kali dalam satu bulan. Menurut para pakar astronom, dalam satu hari Bumi bisa dihantam 10 sampai 50 meteor. Tentunya tidak semua meteor itu akan jatuh langsung ke permukaan Bumi, karena meteor yang masuk ke dalam atmosfer Bumi sudah habis terbakar dan menyisakan jejak terang di langit.

Hujan meteor ini terjadi rutin karena Bumi melintasi area sisa debu komet atau asteroid sehingga serpihan atau puing-puing tersebut terbakar di atmosfer Bumi dan menyisakan lintasan cahaya di langit malam.

Bagi yang ingin mengamati hujan meteor bisa ke lokasi yang gelap dan jauh dari polusi cahaya pada saat hujan meteor mencapai puncak maksimum. Tapi jangan lupa untuk juga memperhitungkan fase Bulan untuk mengetahui apakah cahaya dari Bulan akan menambah terang langit malam dan jadi tantangan tersendiri untuk melihat hujan meteor.

Hujan Meteor Quadrantid, 3 – 4 Januari 2024

Hujan Meteor Quadrantid
Hujan meteor Quadrantid 4 Januari 04:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor di tahun 2024 akan diawali dengan hujan meteor Quadrantid di langit, dari tanggal 28 Desember – 12 Januari. Puncak hujan meteor Quadrantid akan berlangsung tanggal 3 – 4 Januari 2024 dan tampak muncul dari rasi Bootes yang terbit pukul 02:46 WIB di arah timur laut. Bulan seperempat akhir yang terbit tengah malam cukup terang untuk jadi tantangan dalam berburu meteor Quadrantid.

Berbeda halnya dengan hujan meteor lainnya, intensitas maksimum hujan meteor Quadrantid hanya terjadi beberapa jam. Quadrantid berasal dari puing asteroid 2003 EH1 saat mengelilingi Matahari setiap 5,52 tahun. Saat malam puncak, pengamat bisa menikmati setidaknya 80 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 41 km/detik. Akan tetapi, bagi pengamat di belahan Bumi Selatan, hujan meteor Quadrantid tidak sebaik pengamat di Utara dan banyaknya meteor yang bisa dinikmati juga lebih sedikit.

Baca juga: Cara Mengamati Hujan Meteor

Hujan Meteor Lyrid, 21 – 22 April 2024

Hujan meteor Lyrid berasal dari debu ekor komet Thatcher C/1861 G1 akan mencapai puncak tanggal 22 April 2024.  Setiap tahun, hujan meteor Lyrid berlangsung dari tanggal 14-30 April dan bisa diamati setelah rasi Lyra yang jadi arah datangnya, terbit pukul 22:08 WIB. Bulan cembung besar tampak sepanjang malam dan cahaya dari Bulan bisa jadi tantangan tersendiri dalam berburu meteor.

Bagi yang ingin melihat hujan meteor ini, waktu terbaik untuk melakukan pengamatan mulai tengah malam ketika arah datang Lyrid sudah cukup tinggi sekitar 30º di atas horison. Saat hujan meteor Lyrid mencapai intensitas maksimum, kita hanya bisa melihat 18 meteor per jam yang bergerak dengan kecepatan 49 km/detik.

Hujan Meteor Eta Aquarid, 5-6 Mei 2024

Dimulai pada tanggal 19 April – 28 Mei 2024, hujan meteor Eta Aquarid yang berasal dari sisa komet Halley akan mencapai puncak maksimum tanggal 6 Mei 2024. Hujan meteor tersebut akan tampak datang dari rasi Aquarius dan bisa diamati setelah lewat tengah malam sampai jelang fajar, setelah rasi Aquarius terbit pukul 01:21 WIB.

Pada saat malam puncak, kita akan bisa melihat 50 meteor yang berasal dari sisa komet Halley setiap jam dengan kecepatan 66,9 km/detik. Bulan akan berada pada fase bulan sabit yang terbit dini hari, tentu akan membuat langit terhindar dari cahaya bulan yang akan membuat pengamatan hujan meteor akan lebih mudah.

Hujan Meteor Delta Aquarid Selatan, 30-31 Juli 2024

Hujan meteor Delta Aquarid merupakan hujan meteor yang berasal dari pecahan komet Marsden dan Kracht Sungrazing. Sama seperti hujan meteor Eta Aquarid, hujan meteor Delta Aquarid selatan yang berlangsung dari 12 Juli – 23 Agustus 2024, juga tampak berasal dari rasi Aquarius. Hujan meteor ini akan mencapai puncaknya pada tanggal 31 Juli 2024 dengan 25 meteor per jam dengan kecepatan 41 km/det.

Hujan meteor Aquarid sudah bisa diamati sejak pukul 19:42 WIB sampai fajar menyingsing. Bulan sabit baru terbit jelang dini hari sehingga hujan meteor akan mudah untuk diamati tanpa banyak gangguan dari cahaya Bulan.

Hujan Meteor Perseid, 12-13 Agustus 2024

Hujan Meteor Epsilon Perseid

Hujan meteor Perseid dimulai tanggal 17 Juli – 24 Agustus 2024, hujan meteor ini berasal dari debu komet Swift-Tuttle tersebut akan mencapai puncak tanggal 13 Agustus 2024. Pada malam puncak diperkirakan 100 meteor akan melintas setiap jam dan tampak datang dari rasi Perseus. Jika berada di lokasi pengamatan yang bebas polusi cahaya, kita bisa menyaksikan setidaknya 50-75 meteor setiap jam.

Rasi Perseus baru akan terbit tengah malam pukul 00:14 WIB dari arah timur laut. Bulan yang terbenam tengah malam akan memberikan kesempatan dalam melihat hujan meteor tanpa cahaya Bulan.

Hujan Meteor Orionid, 21-22 Oktober 2024

Hujan meteor Orionid berasal dari sisa debu komet Halley akan kembali menghiasi langit malam dari 2 Oktober sampai 7 November 2024. Sesuai namanya, hujan meteor Orionid tampak muncul dari rasi Orion si Pemburu dan mencapai puncak pada tanggal 21 Oktober 2024.

Baca juga: Apa itu hujan meteor Orionid?

Saat malam puncak, hujan meteor Orionid memproduksi 25 meteor per jam dengan laju 66 km/detik. Radian hujan meteor Orionid terbit pada pukul 22:15 WIB dan kita bisa mengamati kehadiran hujan meteor ini sampai jelang fajar. Bulan Cembung besar yang terbit pukul 21:42 WIB bisa jadi salah satu faktor pengganggu dalam pengamatan hujan meteor.

Hujan Meteor Leonid, 17 – 18 November 2024

Hujan Meteor Leonid
Hujan meteor Leonid tanggal 17 November 2023 dilihat pada pukul 02:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Leonid berlangsung dari tanggal 6 – 30 November 2024. Intensitas maksimum akan terjadi pada tanggal 17 – 18 November 2024. Kita bisa milhat hujan meteor Leonid dengan 15 meteor per jam yang melaju dengan kecepatan 71 km/det.  Hujan meteor Leonid berasal dari sisa debu komet Tempel-Tuttle akan tampak datang dari arah rasi Leo. Pengamat di Bumi baru bisa menyaksikan 100 meteor Leonid per jam saat komet ini kembali pada tahun 2031 dan 2064. Dan bisa jadi akan ada badai meteor Leonid pada tahun 2099.

Rasi Leo baru akan terbit tengah malam pada pukul 00:17 WIB. Bulan cembung besar terbit pukul 19:22 WIB akan menjadi faktor yang menantang untuk melihat kehadiran hujan meteor.

Hujan Meteor Geminid, 13-14 Desember 2024

Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor Geminid pada tanggal 13 Desember pukul 22:00 WIB. Kredit: Stellarium

Hujan meteor Geminid akan menjadi hujan meteor terakhir di tahun 2024, dengan 150 meteor per jam pada saat mencapai puncak maksimum. Hujan meteor ini akan tampak datang dari rasi kembar Gemini dan akan berlangsung dari tanggal 4— 20 Desember 2024. Intensitas maksimum akan terjadi pada tanggal 14 Desember.

Baca juga: Apa itu hujan meteor Geminid? 

Hujan meteor Geminid berasal dari puing-puing asteroid 3200 Phaethon, melaju dengan kecepatan 35 km/detik dan bisa kita amati kehadirannya setelah rasi Gemini terbit pukul 20:01 WIB. Bulan cembung besar baru terbenam pukul 04:01 WIB, dan tentu saja akan menjadi  tantangan tersendiri untuk mengamati hujan meteor.

Nah itulah tadi ulasan tentang berbagai fenomena hujan meteor yang akan terjadi di tahun 2024 ini, jangan sampek terlewatkan ya untuk melakukan pengamatan.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here