RUANGANGKASA.COM – Rasi bintang Virgo digambarkan sebagai seorang Dewi dengan menggunakan simbol ♍. Rasi bintang Virgo merupakan salah satu dari 88 rasi bintang modern. Rasi bintang Virgo terlihat pada senja musim semi dan awal musim panas, muncul di ufuk timur pada awal malam selama musim semi bagi pengamat di belahan Bumi utara dan akan segera terbenam setelah Matahari terbenam ketika tanaman siap untuk dipanen. Matahari membutuhkan waktu 44,5 hari untuk melewatinya, yaitu dari tanggal 17 September hingga 31 Oktober. Posisi rasi bintang Virgo berada di antara rasi bintang Leo di sebelah barat dan rasi bintang Libra di sebelah timur. Memiliki luas area 1294,428 derajat persegi dan tersusun dari 58 bintang kasat mata dengan 3 buah bintang terang dan bintang paling terangnya bernama Spica (Alpha Virginis, di pucuk gandum yang dipegang sang dewi). Dalam Zodiak, individu yang memiliki bintang Virgo, terlahir pada 23 Agustus hingga 22 September, ketika matahari berada pada rasi bintang Virgo.
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!
Virgo dalam Mitologi
Virgo yang berarti perawan dipandang bangsa Sumeria sebagai Dewi Inanna, bagi orang Babilonia adalah Ishtar, orang Kanaan menyebut Asytoret/Ashtoret dan adalah Isis bagi Mesir, yang menggendong anak di pangkuannya. Orang Yunani melihatnya sebagai ibu dan dewi biji-bijian, ibunya Demeter dan ia putrinya yaitu Persephone. Bintang paling terangnya, Spica terlihat seperti setumpuk gandum. Orang Romawi melihatnya sebagai Proserpina, juga sebagai Astrea sang Dewi Keadilan yang memegang timbangan Libra yang berdekatan dari tangannya. Rasi bintang ini juga dianggap sebagai simbol kesuburan.
Satu kisah Yunani tentang konstelasi ini yaitu memperlihatkan Virgo sebagai Persephone, putri dari Demeter Sang Dewi Jagung dan Zeus Raja Para Dewa. Suatu hari di musim semi ketika Persephone sedang berada di ladang, Hades, dewa negeri bawah meraihnya dan membawanya ke negeri bawah untuk dijadikan istrinya. Persephone bersikeras menolak untuk dijadikan istri, bahkan mogok makan dan berbicara. Hades membujuknya dengan memberikan perhiasan, pakaian mewah, bahkan seorang budak untuk menghiburnya. Persephone tidak bergeming. Merasa kehilangan puterinya, Demeter bertanya kepada Beruang Besar (Ursa Major), apa yang telah dilihatnya, karena ia adalah konstelasi yang tidak pernah terbenam. Tapi karena Persephone telah diculik pada siang hari, Beruang Besar meminta Demeter untuk bertanya kepada Matahari, kemudian Matahari memberitahu Demeter bahwa Persephone berada di negeri bawah.
Mengetahui putrinya telah diculik oleh Hades dan ternyata Zeus telah bersekongkol dengan Hades dan tidak ingin ikut campur urusan tersebut, Demeter menjadi sangat marah sehingga ia menolak untuk merawat tanaman di Bumi. Terjadi kelaparan hebat, gagal panen hingga manusia dan hewan mulai mati. Akhirnya Zeus menyerah dan memberitahu Demeter bahwa dia bisa mendapatkan putrinya kembali. Demeter mengutus Hermes dengan sendal bersayapnya untuk menjemput Persephone. Ketika Hermes tiba, Hades mengakui bahwa Persephone merupakan mempelai wanitanya. Tatkala Demeter mendengar hal ini, dia marah besar dan mengutuk bahwa tidak ada tanaman atau bunga yang akan tumbuh jika putrinya menjadi pengantin wanita dari Hades. Kemudian Zeus memerintahkan untuk Persephone tinggal dengan Hades selama enam bulan di negeri bawah, dan enam bulan berikutnya bersama ibunya. Baik Hades maupun Demeter harus menyetujui keputusan dari Raja Zeus. Sehingga ketika Persephone berada enam bulan di negeri bawah, membuat tiadanya tanaman yang tumbuh yang melambangkan musim gugur dan musim dingin). Sedangkan ketika Persephone kembali pada ibunya selama enam bulan, menandakan bunga-bunga dan tanaman di ladang akan tumbuh lagi, yang melambangkan musim semi dan musim panas.
Virgo dalam pemetaan Bintang Masa Lalu
Rasi bintang Virgo nyatanya telah dipetakan dengan akurat sejak dahulu kala. Bagi masyarakat Tiongkok, rasi bintang ini cukup akrab. Bagaimana menafsirkan dan mengidentifikasi hal pemetaan seperti ini, dapat dilihat pada bahasan ber-ilustrasi di bawah ini. Yang dapat dikutip dalam artikel:
“Selain itu, juga dibagi ke dalam 4 zona langit terkait 4 arah mata angin dengan simbolisasi 4 binatang yang dianggap sakral (Walker, p.253) dengan kombinasi 4 warna (konsep dewa dewi pun seiring sejalan dalam hal ini). Salah satunya adalah sosok naga di mana beberapa rujukan menyebutnya sebagai Naga Biru the Blue Dragon (Qing long; 青龙; Scorpius – Chinese associations dan The Chinese Sky). Ada yang menganggapnya sebagai Naga Hijau the Green Dragon (hua.umf.maine.edu) yang diyakini sebagai dewa penjaga arah timur dan terkait musim semi (spring). Pada Azure Dragon of the East (東方青龍 atau the Eastern Dragon), malah disebut semuanya, yaitu Bluegreen, Blue, dan Green Dragon. Dari penerjemahan Qing long, memang lebih ke warna hijau. Dari cermin perunggu yang ditemukan pada era Sui, 581 – 618) pun disebut dalam mitologinya sebagai Naga Hijau (Bright Moon on Dressing Table: Bronze Mirrors).”
zure Dragon of the East
東方青龍 dongfang: timur qinglong: naga
Musim Semi | Nomor | Nama | Indonesia | Nama Bintang |
1 | 角 (Jué/Jiăo) | Tanduk / sudut | Spica | |
2 | 亢 (Kàng) | Tengkuk | Kappa Virginis | |
3 | 氐 (Dī) | Akar /Cakar (Graffias) | Alpha Librae | |
4 | 房 (Fáng) | Ruang / Abdomen | Pi Scorpii | |
5 | 心 (Xīn) | Jantung | Alpha Scorpii | |
6 | 尾 (Wěi) | Ekor | Mu Scorpii | |
7 | 箕 (Jī) | Keranjang | Gamma Sagittarii |
Tabel 1 (kutipan artikel Scorpius Sang Kalajengking pada situs ini)
Tampak bahwa gambaran atau simbolisasi naga ini meliputi 4 rasi bintang,
yaitu Virgo (terkait disertakannya bintang paling terang Spica, dan Kappa Virginis),
Libra, Scorpius, dan Sagittarius. Berarti meliputi 4 rasi bintang Zodiak klasik era awal masehi (kini Zodiak ada 13 rasi bintang). Kisaran bulan Maret, ketiga rasi bintang, yaitu Virgo, Coma Berenices, Leo berada di atas ufuk timur (lokasi 450 LU)
(Ref.: Chinese constellations dan https://hua.umf.maine.edu/China)

Tai Wei Yuan, the Supreme Palace Enclosure.

Tài Wēi Zuǒ Yuán, Left Wall dengan penanda lingkaran warna merah, yaitu
Eta Vir (Zaniah), Gamma Vir (Porrima), Delta Vir (Minelauva),
Epsilon Vir (Vindemiatrix), Alpha Com (Diadem)
Tài Wēi Yòu Yuán, Right Wall dengan penanda lingkaran warna biru, yaitu
Beta Vir (Zavijava), Sigma Leo, Iota Leo, Theta Leo (Chertan), Delta Leo (Zosma)

Nèi Píng, Inner Screen (lingkaran hijau, juga pada gambar 3), yaitu Xi Vir, Nu Vir, Pi Vir, Omega Vir
Virgo dalam berbagai Kebudayaan
Populer dikenal sebagai Maeden, di masyarakat Anglo-Norman disebut Pulcele, di Perancis Vierge, di Spanyol Virgen, di Italia Virgine (Vergine), di Czech Panna, Di Rusia Dyeva, bagi Bayer (Jerman) adalah Junckfraw atau kini Jungfrau, bahkan secara universal digambarkan sebagai perempuan yang memegang cabang pohon palem di tangan kanannya dan spica (bagian dari tanaman gandum) di tangan kirinya. Juga disebut sebagai Κόρη (Maiden), sebagai gambaran Persephone pada mitologi Yunani (Proserpina pada Romawi), putri dari Demeter (Ceres di Romawi). Pada abad ke-5 dikenal dengan gambaran seorang gadis pembawa gandum (Spicifera Virgo Cereris), Virgo Spicea Munera Gestan (Manilius). Pada kisah Persephone, ia diculik oleh Hades (Pluto di Romawi) dengan mengendarai kereta kuda (digambarkan sebagai bintang-bintang di wilayah Libra sekarang) yang membuat Demeter marah dan memporakporandakan ladang sedemikian terjadi kegagalan panen gandum.
Dalam sejarah bahwa Virgo sebagai penanda musim (ibarat Orion atau Lintang Waluku di Nusantara) telah ada bermillennia yang lalu karena digunakan sebagai penanda masa panen gandum oleh masyarakat Mesir dan sekitarnya pada tanggal terkait Titik Balik Matahari (Spring Equinox). Sementara itu, saat Aratos, bahwa penanda tersebut adalah rasi bintang Leo (dapat karena berdekatan atau dapat jadi koreksi presesi Bumi).
Virgo sempat dikaitkan pula dengan tokoh Istar (Ishtar, Queen of the Stars). Berawal dari tokoh Aphrodite (Yunani; bagi Romawi adalah Venus). Kesetaraannya adalah Athyr, Athor, atau Hathor (Mesir) dan Astarte (Syria; juga, diidentifikasi dengan dewi musim panas masyarakat Saxon, yaitu Eostre di mana Virgo terlihat jelas di langit timur pada awal malam; dan bangsa Sumeria di Babilonia Selatan menjadikan rasi bintang ini untuk penanda bulan keenam mereka (The Errand).
Di Assyria, Virgo diejawantahkan sebagai Baaltis, Belat, Belit, dan Beltis, istri dari Bēl. Sementara itu, ada yang menganggapnya the Mylitta of Herodotus. Tetapi secara filosofis bahwa penyetaraan ini sangat berbeda dengan di Babilonia, Mollata (Bulan, Ibu, atau Ratu Langit) juga tidak sama dengan Asytoreth.
Di India, Virgo identik dengan Kanya (juga sebagaian budaya Nusantara), di Tamil adalah Kauni (Gadis), di mana dalam manuscript Hyde, dinyatakan sebagai Kannae, ibu dari Krishna, digambarkan sebagai dewi yang duduk di depan api. Ada yang menggambarkan sebagai seorang perempuan yang berada di kapal, dengan tangkai gandum di tangannya. Al Bīrūnī menganggap kapal ini ditandai oleh garis bintang β, η, γ, δ, dan ε, seperti lunas kapal. Varāha Mihira meminjam nama Yunani, mengubahnya menjadi Parthena, Partina, atau Pathona.
Di Persia disebut Khosha atau Khusāk “Telinga Gandum”, dan Secdeidos de Darzama yang sering kali ditafsirkan sebagai “Virgin in Maiden Neatness“. Ideler meragukan hal ini, mengutip dugaan Beigel bahwa nama tersebut merupakan terjemahan dari Persia, yaitu Stachys, salah satu julukan masyarakat Yunani dari bintang paling terang di rasi bintang Virgo, Spica. Bayer memberi nama Seclenidos de Darzama.
Masyarakat Arab sejak bermillennia lalu menandai sebagian wilayah Virgo sebagai gambaran Singa; dan sebagian lainnya wilayah digambarkan sebagai anjing yang menggonggong ke arah sang Singa. Namun, generasi astronom berikutnya mengadopsi sosok Yunani, dan menyebutnya Al ‘Adhra’ al Nathifah (Innocent Maiden), yang ditemukan dalam manuscript abad pertengahan (atau dengan nama Eladari, Eleadari, Adrendesa). Atau dalam buku Albumasar, yaitu Adrenedesa. Tetapi karena mereka tidak pernah menggambar bentuk manusia, maka dipetakan wilayah langit tersebut dengan gambaran seikat tanaman gandum, Al Sunbulah, atau seperti beberapa tangkai yang matang seperti pada masyarakat Romawi, Spica, yang sekaligus menjadi bintang yang paling terang. Kazwini memberikan kedua nama Arab ini, dan akhirnya menyebutnya sebagai Sunbala, yang seperti ditemukan oleh Bayer, atau Sumbela. Kini lebih pada nama Al Athra (https://www.icoproject.org/cons.html). Atau penelusuran penamaan ini dapat dijumpai pada Davis (1944, p.29):

antara lain terkait jagung, anjing, singa, dewi, dll.

Mengamati Virgo Di Langit

Sebagai rasi bintang ke enam, Virgo merupakan rasi bintang dengan wilayah di kubah langit terluas kedua setelah rasi bintang Hydra, yaitu dengan luas 1294,428 derajat persegi atau kisaran 3,138% luas kubah langit. Titik pusat rasi bintang ini pada koordinat RA: 13h 21m dan Dec.: – 4 derajat dan berkonjungsi dengan Matahari sekitar tanggal 12 Oktober.
Posisi Virgo berada di antara rasi bintang Zodiak Leo yang berada di arah barat dan rasi bintang Zodiak Libra yang berada di arah timur. Rasi bintang ini dapat terlihat pada senja musim semi dan awal musim panas dan akan muncul di ufuk timur di malam hari selama musim semi di belahan Bumi utara dan akan terbenam setelah Matahari terbenam ketika tanaman siap panen sehingga Virgo dijadikan sebagai penanda musim semi dan panas ketika muncul di langit di belahan Bumi utara.
Penampakan di Indonesia kisaran 1 April pukul 18:30 WIB (patokan titik tengah rasi bintangnya). Pada tanggal 1 Juli pukul 18:30 WIB, Virgo berada di zenith (puncak langit). Pada tanggal 1 Oktober pukul 18:30 WIB sudah terbenam yang artinya sepanjang malam kita tidak dapat melihatnya.

untuk mendapatkan gambar dari salah satu objek populer, M104 yang dikenal sebagai galaksi Sombrero,
karena bentuknya mirip topi Meksiko.
Namun, pada hasil inframerah Spitzer, bentuk galaksinya lebih mirip “bull’s eye”.
Citra Spitzer memperlihatkan struktur cincin debu yang terang dan halus
yang mengelilingi galaksi (warna merah).
Tepiannya yang tampak bergelombang mengindikasikan bahwa terjadi interaksi gravitasi
dengan galaksi disekitarnya, juga adanya wilayah pembentukan bintang.
Jarak galaksi sekitar 28 juta tahun cahaya.
Analisis dari hasil Spitzer menunjukkan adanya pancaran inframerah
yang berasal baik dari cincinnya, maupun juga dari pusat galaksi,
di mana diyakini terdapat objek Lubang Hitam Raksasa
yang bermassa miliaran kali lebih besar dari Matahari.
Credit: NASA / JPL-Caltech and The Hubble Heritage Team (STScI / AURA)
(https://hubblesite.org/contents/media/images/2003/28/1416-Image.html?Topic=105-galaxies&keyword=sombrero)
Terdapat bintang Ross-128 yang jaraknya ke Matahari terdekat ke 12, yaitu berjarak sekitar 10,83 tc (yang terdekat adalah Proxima Centauri, 4,28 tc). Selain itu ada bintang Wolf-489 yang memiliki gerak diri tercepat ke 13, yaitu 3,87 detik busur per tahun (Bintang Barnard yang tercepat, 10,29 detik busur per tahun. Apabila dalam 180 tahun, maka bintang ini bergeser sejarak piringan Bulan).
Tampak ada sekitar 58 bintang yang relatif dapat dilihat secara kasat mata. Gugus galaksi Virgo yang berada pada arah Virgo diteliti memiliki tidak kurang dari 5000 anggota galaksi yang salah satunya sangat terkenal yang dilihat oleh Messier dan dikatalogkan sebagai M104 (Galaksi Sombrero).
Berbagai Objek Langit di Rasi Bintang Virgo

merupakan anggota Gugus Galaksi Virgo berjarak 50 juta tahun cahaya.
Berubah tatkala astronom H.D. Curtis mendeteksi adanya “semburat cahaya lurus yang aneh”
yang berasal dari pusat M87.
Pada era 1950-an, ketika bidang astronomi radio berkembang,
salah satu sumber radio paling terang di langit yang disebut Virgo A nyatanya terkait dengan M87.
Laksana lampu sorot kosmik yang terbentuk dari aliran elektron dan partikel sub-atomik lainnya
yang bergerak mendekati kecepatan cahaya.
Setelah beberapa dekade penelitian, diyakini bahwa penyebabnya adalah
hadirnya Lubang Hitam Supermasif yang “menelan” massa galaksi
yang tidak kurang dari 2 miliar kali massa Matahari.
Pancaran jet tersebut berasal dari cakram gas super panas yang berpusar di sekitar Lubang Hitam tersebut, kemudian didorong dan dikonsentrasikan oleh medan magnet yang terperangkap.
Cahaya yang kita lihat (dan emisi radio) dihasilkan oleh elektron yang memutar
sepanjang garis medan magnet dalam jet, sebuah proses yang dikenal sebagai radiasi synchrotron,
yang memberikan jet warna kebiruan.
Tampak puluhan titik mirip bintang di sekitar M87.
Nyatanya, masing-masing adalah gugusan ratusan ribu bintang.
Diperkirakan 15.000 gugus bola terbentuk dalam sejarah awal galaksi ini
dan lebih tua dari generasi kedua bintang, yang lokasinya lebih dekat ke pusat galaksi.
Data dikumpulkan dengan Wide Field Planetary Camera 2 – Hubble
pada tahun 1998 oleh J.A. Biretta, W.B. Sparks, F.D. Macchetto, dan E.S. Perlman (STScI).
The Hubble Heritage Team menggabungkan paparan sinar ultraviolet, biru, hijau, dan inframerah
untuk membuat gambar warna ini.
(Credit: NASA and The Hubble Heritage Team (STScI/ AURA))
(https://hubblesite.org/contents/media/images/2000/20/968-Image.html?Type=02-observations&Topic=105-galaxies&keyword=Messier%2087)
Virgo memiliki tiga bintang paling terang, yaitu Alpha Virgo (Spica), Beta Virgo, dan Gamma Virgo. Spica adalah bintang paling terang di rasi Virgo dengan jarak dari Matahari sekitar 260 tahun cahaya dan termasuk dalam 20 bintang paling terang di langit malam, yaitu urutan ke-15 paling terang (dengan luminositas 20,51 kali luminositas Matahari dan magnitudo absolutnya -3,55) setelah Capella B (Alpha-2 Auriga) yang berjarak ±42,2 tahun cahaya. Bintang terang setelahnya semisal Antares (Jantung Scorpius) yang berjarak ±600 tahun cahaya. Nama Spica berasal dari ungkapan Latin Spīca Virginis yang berarti “Gandum dari telinga Virgo”. Spica merupakan sistem bintang ganda yang sangat dekat. Radius kedua bintang anggota bintang ganda ini sekitar 7,4 dan 3,6 kali radius Matahari. Kedua bintang tersebut secara signifikan sejatinya lebih terang dari Matahari dengan luminositas totalnya 12.100 dan 1.500 kali Matahari. Spica A dan Spica B termasuk berkelas spektrum B dengan warna putih kebiruan. Jadi, temperaturnya juga lebih panas dari Matahari, kisaran 22.400 K dan 18.500 K yang menjadikan Spica menjadi salah satu bintang yang tergolong sangat panas dari yang pernah diketahui.
Bintang terang di rasi Virgo yang kedua adalah Beta Virginis (Zavijava) yang berjarak 35,55 tahun cahaya dari Matahari. Berdasarkan tipe spektralnya, Zavijava memiliki warna kuning hingga putih dan memiliki temperatur sekitar 6.100 K (sebanding dengan Matahari). Luminositasnya 3,6 kali luminositas Matahari dan magnitudo absolutnya 3,41. Bintang terang di rasi Virgo yang ketiga adalah Gamma Virginis (Porrima) yang berjarak sekitar 38,1 tahun cahaya dari Matahari. Porrima merupakan bintang ganda yang terdiri dari dua bintang yang memiliki magnitudo hampir sama, yaitu 3,65 dan 3,56 dan magnitudo gabungan 2,9.
Terdapat sekitar 35 eksoplanet yang telah terverifikasi, yang mengorbit 29 bintang di rasi Virgo, beberapa diantaranya:
- PSR B125712 yang memiliki tiga planet;
- Bintang 70 Vir merupakan yang pertama yang diketahui dengan satu planet yang dikonfirmasi 7,5 kali massa Jupiter;
- Bintang Chi Virginis memiliki salah satu planet paling masif yang pernah terdeteksi dengan massa 11,1 kali massa Jupiter;
- Bintang seperti Matahari 61 Virginis memiliki tiga planet di mana salah satunya merupakan planet super-Bumi dan dua planet adalah planet bermassa Neptunus;
- Bintang NY Virginis memiliki dua planet;
- Bintang 59 Virginis memiliki satu planet; dan
- Bintang variable, yaitu SS Virginis, bintang variabel dengan warna merah dengan variasi magnitudo 9,6 hingga maksimum 6 selama periode sekitar satu tahun.
Karena rasi bintang Virgo dilatarbelakangi gugusan galaksi yang diberi nama serupa dengan rasi ini, yaitu Virgo Supercluster, maka rasi bintang ini di kubah langit sangatlah kaya akan objek galaksi. Beberapa diantaranya:
- Messier 49, Messier 59, Messier 60, dan Messier 89 yang berbentuk elips;
- Messier 58, Messier 61, dan Messier 90 yang berbentuk spiral;
- Messier 84 dan 86 yang berbentuk lenticular;
- Messier 87 yang merupakan galaksi terbesar di gugusan Virgo yang berjarak 50 juta tahun cahaya dari Bumi yang terdeteksi memiliki semburan material di yang berasal dari pusatnya;
- NGC 4639 merupakan galaksi spiral yang terletak 78 juta tahun cahaya;
- NGC 4981 ditemukan pada tanggal 17 April 1784 oleh William Herschel;
- NGC 4438 yang merupakan galaksi khusus dengan inti galaksi aktif berjarak 50 juta tahun cahaya; dan
NGC 4261 yang memiliki objek Lubang Hitam dengan jarak 20 tahun cahaya dari pusat galaksi dengan besar massa 1,2 milyar massa matahari.
Hujan Meteor
Fenomena cahaya terang yang melintas selintas hingga selama beberapa detik di langit malam yang dapat kita lihat, yang biasa disebut “bintang jatuh” ternyata adalah meteor. Meteor merupakan benda langit yang berasal dari serpihan komet, asteroid, atau batuan lainnya (sebagai induk atau parent body) yang berukuran kecil disebut meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan hingga 72 km/detik. Efek bercahaya yang teramati merupakan hasil dari gesekan meteoroid tersebut dengan materi atmosfer dan terbakar. Rata-rata “bintang jatuh” akan terlihat pada ketinggian sekitar 115 km di atas permukaan tanah. Meteoroid yang habis terbakar akan menyisakan “debu halus” yang disebut mikrometeorit. Ketika Bumi bergerak melintasi jejak material komet, maka dapat terjadi “hujan meteor”. Namun, terdapat jenis hujan meteor yang tidak berhubungan dengan komet dan dapat muncul dari arah manapun setiap saat yang disebut meteor sporadis. Seberapa banyak jumlah meteor dalam hujan meteor diukur dalam Zenithal Hourly Rate (ZHR), yaitu jumlah maksimum rata-rata meteor pada fenomena hujan meteor yang terlihat per jam dengan limit magnitudo 6,5. Kenyataannya, bahwa kondisi ini tidak selalu terpenuhi sehingga yang dapat teramati akan jauh lebih sedikit dari batasan ZHR.
Hujan meteor akan tampak muncul dari satu titik yang disebut dengan titik radian dan hujan meteor akan diberi nama sesuai di mana titik radiannya. Setiap hujan meteor memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan ini tergantung dari komet apa dia berasal, dan di mana titik radiannya. Berdasarkan skala yang dikembangkan Robert Lunsford, hujan meteor berdasarkan intensitasnya dibagi dalam 4 kelas, yaitu:
- Kelas I : hujan meteor terkuat; nilai ZHR 10 atau lebih
- Kelas II : hujan meteor minor; nilai ZHR 2-10
- Kelas III : sifatnya jarang, bukan aktivitas tahunan, potensi hujan meteor major
- Kelas IV : hujan meteor lemah; nilai ZHR kurang dari 2
Hujan meteor yang titik radiannya berada di rasi bintang Virgo disebut Virginid. Terdapat hujan meteor major dan minor dalam kelompok Virginid.
*Diolah dari berbagai sumber