back to top

Rasi Bintang Libra, Sejarah dan Penelitian

RUANGANGKASA.COM – Rasi bintang Libra digambarkan sebagai timbangan dengan menggunakan simbol ♎︎. Rasi bintang Libra merupakan satu dari 88 rasi bintang di langit malam dan termasuk kedalam satu dari 13 rasi bintang zodiak.

Menurut Persatuan Astronomi Internasional, Matahari akan tepat berada di rasi bintang Libra mulai tanggal 31 Oktober sampai 21 November. Namun menurut ilmu astrologi, rentang waktu orang yang berzodiak Libra adalah dari tanggal 23 September sampai 22 Oktober.

Letak Rasi Bintang Libra

rasi bintang virgo

Jika kita melihat ke langit selatan, rasi bintang libra akan dikelilingi oleh rasi bintang yang lain. Di sebelah timur ada rasi bintang Scorpio, di sebelah utara ada rasi Serpens, di sebelah selatan ada rasi Lupus, di sebelah barat laut ada rasi bintang Virgo, di sebelah barat daya ada rasi bintang Hydra dan rasi bintang Centaurus, dan di sebelah timur laut ada rasi Ophiuchus.

Sejarah dan Mitologi Libra

rasi bintang libraLibra dikenal dalam astronomi Babilonia sebagai MUL Zibanu (“timbangan” atau “keseimbangan”), atau sebagai Cakar Kalajengking. Timbangan dianggap suci bagi dewa matahari Shamash , yang juga merupakan pelindung kebenaran dan keadilan. 

Dalam mitologi Yunani, Libra dihubungkan dengan Themis atau Astraea, dewi keadilan dan hukum. Themis diyakini membawa timbangan untuk menimbang keputusan yang adil, menggambarkan makna simbolis keseimbangan yang terkandung dalam rasi bintang ini. Dalam bahasa Arab, zubānā berarti “cakar kalajengking”, dan kemungkinan serupa dalam bahasa Semit lainnya: kemiripan kata ini mungkin menjadi alasan mengapa cakar Kalajengking menjadi Timbangan. Memang, Zubenelgenubi dan Zubeneschamali, nama dari dua bintang utama konstelasi, dalam bahasa Arab masing-masing berarti “cakar selatan” dan “cakar utara”. Juga telah dikemukakan bahwa skala tersebut merupakan singgungan terhadap fakta bahwa ketika matahari memasuki bagian ekliptika ini pada titik balik musim gugur, status Libra sebagai lokasi ekuinoks membuat ekuinoks diberi nama “Titik Pertama Libra”, meskipun lokasi ini tidak lagi bertepatan dengan konstelasi pada tahun 730 SM karena presesiekuinoks .

Baca juga: Sejarah Penetapan 88 Rasi Bintang

Di Mesir kuno, tiga bintang Libra yang paling terang (α, β, dan σ Librae) membentuk konstelasi yang dipandang sebagai perahu. Libra adalah konstelasi yang tidak disebutkan oleh Eudoxus atau Aratus .  Libra disebutkan oleh Manetho (abad ke-3 SM) dan Geminus (abad ke-1 SM), dan dimasukkan oleh Ptolemeus dalam 48 asterismenya . Ptolemeus membuat katalog 17 bintang, Tycho Brahe 10, dan Johannes Hevelius 20. Konstelasi ini baru menjadi konstelasi di Roma kuno , ketika mulai mewakili timbangan yang dipegang oleh Astraea, dewi keadilan, terkait dengan Virgo dalam mitologi Yunani.

Penelitian Astronomi dan Penemuan dalam Rasi Bintang Libra

Seiring dengan kemajuan teknologi dan pengetahuan astronomi, rasi bintang Libra telah menjadi subjek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan. Salah satu aspek menarik dari Libra adalah adanya bintang ganda yang dikenal sebagai Zubenelgenubi (α Librae) dan Zubeneschamali (β Librae). Kedua bintang ini memiliki pergerakan relatif yang menarik di langit dan telah menjadi objek penelitian dalam astronomi biner.

Baca juga: Cara Mengetahui Posisi Rasi Bintang di Langit

Selain itu, dalam rasi bintang Libra, terdapat objek Messier menarik, yaitu Messier 5 (M5). M5 adalah sebuah gugus bola di luar angkasa yang terdiri dari puluhan ribu bintang yang saling terikat oleh gravitasi. Gugus bola seperti M5 memberikan wawasan tentang struktur galaksi kita dan sejarah pembentukannya.

Konstelasi dan Bintang Terang dalam Libra

rasi bintang libra

Konstelasi Libra memiliki bentuk yang unik, dengan empat bintang utama yang membentuk pola mirip timbangan. Meskipun Libra tidak memiliki bintang superterang seperti beberapa rasi bintang lain, bintang-bintangnya tetap memiliki keindahan dan pesona sendiri. Selain Zubenelgenubi dan Zubeneschamali, ada beberapa bintang lain yang menarik dalam rasi bintang ini, seperti Zubenelhakrabi (γ Librae) dan Brachium (σ Librae).

Libra dalam Astrologi dan Budaya Populer

Selain dalam dunia astronomi, Libra juga memiliki peran penting dalam astrologi. Menurut astrologi Barat, Libra adalah tanda zodiak yang dihubungkan dengan orang-orang yang cenderung mencari keseimbangan, harmoni, dan keadilan dalam kehidupan mereka. Mereka yang lahir dalam periode Libra (23 September – 22 Oktober) diyakini memiliki sifat-sifat ini dan sering dianggap sebagai pribadi yang ramah dan sopan.

Baca juga: Perbedaan Rasi Bintang dan Gugus Bintang

Libra juga sering muncul dalam budaya populer, seperti dalam literatur, seni visual, dan bahkan film. Simbolisme keseimbangan yang terkandung dalam rasi bintang ini sering digunakan untuk mewakili tema-tema dalam karya seni.

Rasi bintang Libra tidak hanya sekumpulan bintang yang terlihat indah di langit malam, tetapi juga memiliki lapisan sejarah dan penelitian yang menarik dalam kajian tentang alam semesta. Dari mitologi Yunani yang mempersembahkan simbolisme keseimbangan hingga penelitian tentang bintang ganda dan gugus bola di rasi ini, Libra memberikan sudut pandang yang lebih luas tentang kekayaan alam semesta yang terus berkembang. Melalui pandangan ke langit, kita dapat merenungkan tentang arti keseimbangan dalam alam semesta dan bagaimana hal itu tercermin dalam hidup kita sendiri.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here