RUANGANGKASA.COM – Ada tiga fenomena langit berbeda yang memiliki kemiripan. Ketiganya adalah gerhana, okultasi, dan transit. Meski memiliki sebutan yang berbeda-beda, ketiga fenomena ini memiliki satu kesamaan: merupakan fenomena yang berkaitan dengan kesejajaran benda langit dalam pandangan dari permukaan Bumi kita.
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!
Diantara ketiga fenomena ini, kita mungkin lebih akrab dengan fenomena gerhana. Seperti pada bulan Juni yang lalu, bahkan baru saja terjadi gerhana Matahari Cincin dan gerhana Bulan penumbra. Gerhana, menurut Britannica.com, adalah fenomena ketika satu benda langit berdiameter sudut besar (diameter kenampakannya di langit Bumi) menutupi benda langit lain yang diameter sudutnya sama besar. Di Bumi, kita bisa melihat dua jenis gerhana, yakni gerhana Matahari dan gerhana Bulan.

Dari sudut pandang kita di Bumi, Matahari akan hilang cahayanya ketika Bulan lewat di antara Matahari dan Bumi, fenomena ini adalah gerhana Matahari. Sementara gerhana Bulan terjadi ketika Matahari, Bumi, dan Bulan berada sejajar, dengan Bumi ada di tengahnya, membuat cahaya yang seharusnya menyinari Bulan malah terhalangi.
Nah, peristiwa gerhana sendiri tidak terbatas pada gerhana Matahari dan gerhana Bulan saja. Di alam semesta, ada jenis bintang ganda yang saling mengitari pusat orbit mereka masing-masing. Jika letak kedua bintang itu sejajar dari pandangan ktia di Bumi, pada suatu waktu kita bisa melihat salah satu dari bintang ini menutupi bintang lainnya, yang juga dikenal sebagai gerhana karena diameter sudut bintang tersebut sama besar.
Lantas bagaimana dengan fenomena okultasi?
Berikut penjelasannya:

Ketika ukuran diameter sudut sebuah benda langit yang tertutupi jauh lebih kecil daripada diameter sudut benda langit yang menutupinya, dalam astronomi, menurut UniverseToday.com, fenomena tersebut dikenal sebagai okultasi. Dalam pandangan dari Bumi, okultasi seringkali terjadi pada bintang-bintang maupun planet-planet yang tertutupi oleh Bulan.
Salah satu contohnya adalah okultasi Saturnus:
Okultasi Saturnus adalah fenomena ketika Bulan, dalam pergerakannya di langit Bumi, menutupi Saturnus yang kebetulan sedang berada di belakangnya dalam pandangan dari planet kita. Akibatnya, Saturnus akan “hilang” di belakang Bulan untuk beberapa saat.
Fenomena ketiga yang juga memiliki kemiripan adalah transit. Dilansir dari Space.com, fenomena yang satu ini terjadi ketika, dalam pandangan dari Bumi, benda langit yang diameter sudutnya relatif lebih kecil lewat di depan benda langit yang diameter sudutnya lebih besar.

Dari Bumi, kita bisa melihat transit Merkurius maupun Venus di depan wajah Matahari, mengingat kedua planet tersebut adalah planet pertama dan kedua terdekat dari Matahari. Transit Merkurius terakhir sudah terjadi pada November 2019 silam, dan akan terjadi lagi pada November 2032. Sementara transit Venus terakhir adalah pada Juni 2012, dan akan terjadi lagi pada Desember 2117.
nah, bagaimana, sekarang sudah paham tentang pengertian dan perbedaan dari Gerhana, Okultasi dan Transit kan, semoga bermanfaat.