RUANGANGKASA.COM – Para ahli dan ilmuwan terus melakukan penelitian ilmiah terhadap pandemi global Covid-19 yang kini sedang terjadi. Tak terkecuali para astronom di berbagai lembaga antariksa dunia, seperti NASA (National Aeronautics and Space Administration) , ESA (European Space Agency) hingga JAXA (Japan Aerospace Exploration Agency). Ketiga lembaga antariksa ini bergabung untuk menggunakan kekuatan ilmiah dalam mengumpulkan data satelit pengamat Bumi, untuk meneliti pandemi virus covid-19 saat ini. Melalui satelit mereka masing-masing, seperti dilansir dari Nasa.gov, Sabtu (27/6/2020), para ilmuwan di agensi antariksa ini mendokumentasikan perubahan lingkungan yang luas di planet ini.
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!
Menariknya, informasi kolektif dari ketiga lembaga antariksa ini telah tersedia hanya dengan sentuhan jari, yang bisa diakses oleh masyarakat luas. Kolaborasi ini belum pernah terjadi sebelumnya. Nasa, ESA dan JAXA telah bersama menciptakan Covid-19 Earth Observation Dashboard, yang mengintegrasikan beberapa data satelit. Data ilmiah ini sangat ramah pengguna, sehingga memungkinkan pelacakan dari perubahan kualitas udara dan air, perubahan iklim, kegiatan ekonomi dan pertanian.

Informasi yang disediakan oleh ketiga agensi antariksa ini dapat dimanfaatkan, baik oleh publik maupun pembuat kebijakan untuk menyelidiki dampak jangka pendek dan jangka panjang dari pembatasan yang diterapkan di seluruh dunia, terkait pandemi Covid-19. Dasbor informasi ini akan berkembang dengan pengamatan baru yang terus diperbarui selama beberapa bulan mendatang. “Nasa, ESA dan JAXA mewakili aset hebat manusia, memanfaatkan instrumen pengamatan Bumi yang canggih di ruang angkasa untuk memajukan pengetahuan tentang planet kita,” kata Thomas Zurbuchen, associate administrator Nasa untuk sains.

Data perubahan lingkungan selama pandemi Perubahan kualitas udara di seluruh dunia adalah salah satu dampak nyata dari pandemi Covid-19. Sebab, banyak orang diimbau dan “dipaksa” untuk tetap tinggal di rumah. Dampaknya membuat aktivitas industri semakin berkurang, sehingga memberikan perubahan besar terhadap kondisi lingkungan yang ditunjukkan oleh pengamatan satelit pengamat Bumi. Salah satu polutan udara, nitrogen dioksida (NO2), yang banyak dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil, menunjukkan penurunan signifikan.
Data ini telah disajikan oleh satelit-satelit, baik oleh Nasa, ESA maupun JAXA. Citra satelit dari ketiga lembaga antariksa ini juga telah menunjukkan informasi penting terkait perubahan komponen penting lain dari atmosfer Bumi. Seiring dengan menurunnya aktivitas manusia di berbagai sektor akibat pandemi Covid-19, telah menunjukkan perubahan kualitas air yang baru-baru ini juga telah banyak dilaporkan.
Covid-19 Earth Observation Dashboard juga akan menyajikan data satelit dari ketiga lembaga antariksa ini dalam mencari tanda-tanda perubahan dalam produksi pertanian di seluruh dunia. Para ilmuwan Nasa, ESA dan JAXA berharap dasbor data dari satelit-satelit pengamat Bumi ini dapat memberi pedoman ilmiah dalam upaya dunia menghadapi pandemi Covid-19 ini.
*Artikel ini disadur dari Kompas.com dengan judul “Kolaborasi Nasa, ESA dan JAXA Kumpulkan Data Ilmiah dari Dampak Covid-19”.