RUANGANGKASA.COM – Rasi bintang Orion merupakan salah satu dari 88 rasi bintang yang diakui oleh Persatuan Astronomi Internasional (IAIU). Banyak penamaan diberikan pada rasi bintang Orion, mulai dari waluku, bintang bajak, dan bintang pemburu. Pemberian nama tersebut berdasarkan dari kepercayaan masyarakat setempat. Seperti nama Orion sendiri diambil dari seorang pemburu dari mitologi Yunani sedangkan untuk di tanah jawa sendiri lebih dikenal dengan nama bintang bajak sebab kemunculan bintang ini pertanda dimulainya musim tanam. Orion bisa kita amati secara jelas dari Bumi mulai bulan Oktober hingga Mei.
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!
Jika dilihat dari bumi, rasi bintang Orion terletak di garis lintang antara + 85 derajat dan – 75 derajat. Untuk di Indonesia, Orion bisa dilihat di dekat bidang ekliptika atau berada di langit bagian barat daya. Rasi bintang Orion akan terlihat semakin jelas antara bulan November sampai dengan Februari. Kemunculan Orion di belahan bumi bagian utara sebagai penanda bahw musim dingin akan tiba. Sedangkan Orion akan terlihat saat musim panas tiba untuk bumi bagian selatan.
Rasi Bintang Orion dalam Mitologi Yunani

Dikisahkan dalam mitologi Yunani bahwa Orion jatuh cinta kepada Merope dan ingin menikahinya. Namun ayah Merope, Raja Oenopion tidak begitu menyukai Orion untuk menikahi anaknya. Orion berusaha memiliki Merope dengan berbagai cara, termasuk dengan kekerasan. Setelah berkonsultasi dengan Dyonisius, Oenopion menyihir Orion tidur ke dalam tidurnya yang panjang. Tidak hanya itu, ia pun membutakan mata Orion.
Setelah bangun dari tidurnya yang panjang, Orion mencari bantuan pada seorang peramal agar dapat melihat kembali. Peramal itu kemudian mengatakan pada Orion bahwa ia harus melakukan perjalanan ke timur dan membiarkan matanya disinari sinar matahari agar penglihatannya kembali. Orion pun melakukannya. Kemudian ia hidup di Kreta sebagai seorang pemburu nan gagah, dimana Dewi Artemis jatuh cinta kepadanya namun akhirnya membunuhnya. Kita pun sekarang dapat melihatnya sebagai seorang pemburu yang mendiami langit utara dengan ditemani dua anjing setianya, Canis Major dan Canis Minor.
Mengamati Rasi Bintang Orion

Kita dapat menemukan rasi bintang Orion dengan mata telanjang. Untuk melihatnya sebagai seorang pemburu, langsung saja kita kembangkan imajinasi kita. Tiga bintang sejajar yang cukup terang; Alnitak (zeta Orionid), Alnilam (epsilon Orionid), Mintaka (delta Orionid) membentuk sabuk sang pemburu. Bergeser ke sebelah selatannya, tiga buah bintang yang lebih redup menandakan pedangnya. Di ujung sebelah kiri, bintang Betelgeuse (alpha Orionids) digambarkan sebagai bahu Orion. Di bawahnya secara diagonal terdapat bintang Rigel (Beta Orionids) yang membentuk kaki Orion.
Sebetulnya terang bintang Rigel melebihi terang bintang Betelegeuse. Rigel adalah bintang raksasa biru-putih bermagnitudo 0.08 sedangkan Betelgeuse bintang variable raksasa merah yang magnitudonya bervariasi antara 0.14 – 1.3. Rigel adalah bintang ke 6 paling terang di langit dan paling terang di rasi Orion. Betelegeuse termasuk ke dalam 20 bintang paling terang di langit.
Dalam rasi Orion terdapat lebih banyak bintang lagi selain yang telah disebutkan di atas. Beberapa di antaranya ada Bellatrix, Nair al Saif, dll. Bintang-bintang dalam rasi Orion ada yang berupa bintang ganda. Sebetulnya Rigel adalah salah satu contoh bintang ganda dalam rasi Orion. Namun bintang pendamping Rigel, mempunyai magnitudo 7 sehingga sangat redup cahayanya. Dengan menggunakan teleskop kecil masih susah untuk memisahkan Rigel dari bintang pendampingnya.
Rasi bintang Orion tersusun atas 6 bintang utama namun dengan pengecualian pada bintang Betelgeuse si super raksasa merah sedangkan bintang yang lain termasuk bintang super raksasa biru. Bintang – bintang tersebut antara lain:
- Bintang pertama bernama Rigel atau Beta Orionis merupakan sistem tiga bintang saling mengorbit dengan jarak 772,51 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini 17 kali lebih masif dari matahari di sistem tata surya Diameter Rigel yaitu sekitar 70 kali lebih besar dan bersinar 85.000 kali lebih terang dibanding Matahari.
- Bintang kedua bernama bintang Bellatrix atau Gamma Orionis yaitu sebuah bintang raksasa berwarna putih kebiruan berada di 240 tahun cahaya dari Bumi. Bellatrix 8 kali lebih masif serta dapat memancarkan cahaya sekitar 6.400 kali lebih terang dari pada Matahari.
- Bintang ketiga bernama Alnilam atau Epsilon Orionis adalah bintang raksasa biru yang berjarak 1.300 tahun cahaya dari Bumi. Jika dilihat dari bumi memiliki magnitudo visual yaitu 1,70. Kemasifan yang dimiliki Alnilam sekitar 24 kali dari Matahari dengan sinar juga lebih terang 25.000 kali.
- Bintang keempat yaitu Alnitak atau Zeta Orionis dan termasuk ke dalam sistem tiga bintang raksasa biru yang memiliki jarak sekitar 700 tahun cahaya dari Bumi. Komponen utama Alnitak sebesar 20 kali lebih masif dan bersinar 10.000 kali lebih bercahaya dari Matahari.
- Bintang kelima yaitu Saiph atau Kappa Orionis mempunyai jarak sekitar 720 tahun cahaya dari Planet Bumi. Diketahui jika ukuran dari Saiph adalah 16 kali lebih besar dari Matahari. Selain itu, bintang ini juga memiliki sinar 18.000 kali lebih terang dari Matahari.
- Bintang keenam adalah Mintaka atau Delta Orionis dan termasuk ke dalam sistem bintang ganda dengan kata lain terdapat dua bintang yang mengorbit. Jarak bintang Mintaka yaitu sekitar 900 tahun cahaya dari Bumi. Meskipun dua bintang, namun Mintaka jika dilihat pada magnitudo visual 2,25 akan terlihat sebagai satu bintang. Komponen utama bintang ini lebih besar 20 kali dari Matahari dengan sinar yang lebih terang 90.000 kali.
Pada rasi bintang Orion juga terdapat tiga bintang yang berjejer dan dikenal dengan sebutan Sabuk Orion. Ketiga bintang tersebut bisa dilihat dengan mata telanjang sekalipun sebab memiliki cahaya yang cukup terang. Ketiga bintang ini berada di tengah – tengah rasi bintang Orion dan membentuk Sabuk Orion yakni Alnilam, Alnitak dan Mintaka.
Nebula dalam Rasi Bintang Orion

Tidak hanya bintang – bintang saja, ternyata di dalam rasi bintang Orion juga terdapat nebula. Nebula – nebula tersebut yaitu M42, M43, dan M78. Dari ketiga nebula tersebut yang menjadi nebula terkenal dikalangan para astronom yaitu M42. Sebab posisi M42 bersama dengan bintang – bintang lainnya membentuk pedang milik Orion. Pada awal ditemukan, M42 dianggap sebagai bintang sebab jika dilihat dengan mata telanjang akan terlihat seperti bintang. Pada tahun 1619 seorang astronom bernama Rennus Cysatus mengungkapkan bahwa M42 bukanlah bintang melainkan nebula berukuran besar.
Selain nebula, pada rasi bintang Orion juga banyak ditemukan planet – planet asing di luar tata surya. Adapun planet yang sudah ditemukan yaitu CVSO 30 yang memiliki jarak sekitar 1.200 tahun cahaya dari planet Bumi dan terletak di arah rasi bintang Orion. Di tahun 2012 sebuah teleskop Very Large yang ada di Cile menemukan planet baru lagi yang diberi nama CVSO 30c secara langsung. Padahal CVSO 30 saja berjarak 280 kali lebih jauh daripada planet Bumi ke bintang Alpha Centauri.
Menurut para ahli astronomi, CVSO 30c adalah sebuah planet berukuran raksasa dengan komposisi utamanya yaitu gas dengan mengorbit pada induknya dengan jarak 660 AU atau 660 kali jarak antara Bumi dengan Matahari serta selalu mengorbit setiap 27.000 tahun. Terdapat planet lain yang diberi nama CVSO 30b berjarak 0,0008 AU dari bintang induknya.
*Sumber: Diolah dari berbagai sumber