RUANGANGKASA.COM – Tata Surya merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Tata surya terdiri atas matahari, planet- planet di tata surya serta satelit- satelitnya, asteroid, dan benda- benda langit lainnya. Di tata surya ada delapan buah planet dengan berbagai macam ukuran. Kedelapan planet tersebut antara lain Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Awalnya di tata surya ada sembilan planet dan planet yang terakhir adalah Pluto yang merupakan planet terjauh dan terkecil. Namun seiring dengan berbagai penelitian yang dilakukan para astronom terhadap Pluto, pada akhirnya Pluto ditetapkan bukan sebagai planet lagi, karena orbit Pluto terkadang memotong orbit Neptunus. Pluto sendiri kemudian dimasukan dalam kategori planet kerdil atau katai. Sehingga saat ini hanya ada delapan planet seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!
Di tata surya sendiri ada delapan planet, namun di luar tata surya kira- kira masih adakah planet atau benda langit lainnya? Sebenarnya apa bentuk dari batas tata surya kita sehingga bisa disebut dalam atau luar tata surya? Perlu kita ketahui bahwa tata surya berbentuk seperti cakram yang pipih, sehingga apabila dilihat dari kejauhan akan tampak seperti cakram yang melayang- layang di angkasa. Namun di luar itu ternyata masih ada benda- benda langit lainnya. Dan masih ada planet yang sering disebut sebagai “exoplanet” atau planet di luar tata surya. Nah, ada berapa banyak exoplanet yang ada di luar tata surya kita dan apa saja jenisnya? Mari kita bahas bersama dalam artikel ini.
Pengertian Exoplanet atau Planet di Luar Tata Surya

Baca juga: Ketika Seluruh Planet Di Tata Surya Sejajar
Planet di luar tata surya disebut juga dengan exoplanet. Planet ini berada di jajaran luar tata surya. Hingga pada bulan Juni 2020 jumlah exoplanet atau planet di luar tata surya yang telah ditemukan ada ribuan, tepatnya adalah 4.164 planet. Semua planet yang telah ditemukan di tersebut dicantumkan dalam ensiklopedia planet- planet di luar tata surya. Dari ratusan planet luar tata surya yang telah ditemukan, sebagian besar merupakan planet raksasa yang ukurannya besar seperti halnya planet Jupiter. Hal ini karena planet raksasa lebih mudah untuk dideteksi daripada planet yang kecil- kecil, mengingat teknologi deteksi yang juga masih terbatas kemampuannya.
Awal Kemunculan Ide Penelitian tentang Exoplanet
Perlu kita ketahui bahwa mengamati sesuatu yang ada di angkasa bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak kendala untuk dapat mengamati sesuatu di luar sana, khususnya mengenai teknologi (mengingat jarak yang sangat jauh). Oleh karena itulah penemuan planet- planet ekstrasurya atau planet di luar tata surya ini dilakukan dalam waktu yang cukup lama dan tentu saja bertahap. Adapun pertama yang mendasari penelitian mengenai exoplanet ini dilakukan karena adanya rasa ingin tahu yang timbul pada pertengahan abad ke 19. Pada saat itu banyak astronom yang menduga bahwa di luar tata surya masih ada banyak planet yang dapat dijumpai, namun para astronom tersebut tidak tahu ada seberapa banyak planet adan apakah mirip dengan planet- planet yang ada di tata surya.

Awal-Awal Hasil Temuan
Penelitian mengenai keberadaan exoplanet, pertama kali membuahkan hasil pada tahun 1995. Deteksi pertama ang dikonfirmasi ini dilakukan melalui metode kecepatan radial. Deteksi pertama ini menyatakan bahwa terdapat sebuah planet raksasa di sekitar bintang 51 Pegasi yang termasuk dalam bintang Kelas G. sampai dengan tahun 1995 adanya planet luar tata surya telah lama dianggap sebagai hal yang masuk akal. Pada abad ke 19, klaim mengenai deteksi planet- planet di luar tata surya telah dibuat. Pada mulanya melibatkan bintang ganda 70 Ophiuchi.
Baca juga: Lubang Hitam Supermasif dalam Pembentukan Sebuah Planet(Opens in a new browser tab)
Pada tahun 1890, Thomas JJ See dari Universitas Chicago dan juga Observatorium Angkatan Laut Amerika Serikat menyatakan bahwa anomali- anomali orbital membuktikan keberadaan suatu benda padat di sistem 70 Ophiuchi dengan periode orbit 36 tahun mengitari salah satu bintangnya. Namun, Forest Ray Moulton segera membuat karya untuk membuktikan bahwa tiga sistem benda langit tersebut dengan parameter orbital akan sangat tidak stabil.
Pada tahun 1991, Andrew Lyne, M. Bailes dan SL Shemar mengklaim telah menamukan sebuah planet di orbit pulsar sekitar PSR 1829-10 dengan menggunakan variasi waktu pulsar. Klaim ini segera menarik perhatian namun segera ditarik kembali oleh penemunya.
Beberapa Temuan Exoplanet yang Telah Dikonfirmasi
Temuan- temuan exoplanet atau planet di luar tata surya tidak langsung mendapat persetujuan atau konfirmasi dari badan yang berwenang. Sehingga temuan tersebut tidak langsung dipublikasikan, namun harus dikonfirmasi terlebih dahulu. Beberapa rentetan temuan exoplanet yang telah dikonfirmasi antara lain sebagai berikut:
- Temuan pertama dipublikasikan setelah menerima konfirmasi yang dilakukan pada tahun 1988 oleh seorang astronom Kanada yaitu Bruce Campbell, Gah Walker dan S. Yang. Mereka bertiga menggunakan metode pengamatan berupa kecepatan radial yang memberikan kesimpulan bahwa terdapat sebuah planet yang mengorbit bintang Gamma Cephei. Pada tahun berikutnya dilakukan pengamatan tambahan untuk mendukung adanya planet di bintang Gamma Cephei. Meskipun setelah bekerja pada tahun 1992 menimbulkan keraguan serius, namun pada tahun 2003 perbaikan teknik pengamatan semakin membuktikan keberadaan planet tersebut yang membuat temuan ini akhirnya dikonfirmasi.
- Pada awal 1992, seorang astronom radio yaitu Alexander Wolszczan dan Daniel Frain mengumumkan sebuah penemuan beberapa planet yang mengorbit pulsar lainnya, PSR 1257 12. Penemuan ini segera dikonfirmasi dan biasanya dianggap sebagai satu dari deteksi exoplanet yang cukup definitif.
- Pada tanggal 6 Oktober 1995, Michel Mayor dan juga Didier Queloz dari Universitas Jenewa mengumunkan deteksi exoplanet pertama yang cukup definitif pada bintang deret utama.
- Hingga pada saat ini temuan yang telah dikonfirmasi ada sekitar 4.164 exoplanet yang terdaftar dan dikonfirmasi oleh NASA Exoplanet Archive.
Metode-Metode yang Digunakan

Perlu kita ketahui bahwa untuk mendekteksi adanya planet di luar tata surya bukan merupakan hal yang mudah. Setidaknya perlu dilakukan dengan beberapa metode. Inilah beberapa metode yang digunakan oleh para ilmuwan atau astronom dalam mendeteksi adanya exoplanet:
- Astrometri: Astrometri adalah pengukuran posisi bintang di langit dengan cara mengamati perubahan posisinya dari waktu ke waktu. Jika bintang tersebut memiliki planet, maka pengaruh gravitasi planet akan menyebabkan bintang itu sendiri untuk bergerak dalam lintasan elips yang bersama planet tersebut sama-sama mengelilingi pusat massanya.
- Kecepatan radial atau metode Doppler: Variasi dalam kecepatan yang bergerak ke arah bintang atau jauh dari Bumi – yaitu, variasi dalam kecepatan radial dari bintang sehubungan dengan Bumi – dapat dikurangi dari beratnya di bintang induk dari baris spektrum disebabkan oleh Efek Doppler. Ini merupakan teknik paling produktif yang telah lama digunakan.
- Pulsar Waktu: Sebuah pulsar (sisa dari bintang yang kecil, ultrapadat yang telah meledak sebagai Supernova) memancarkan gelombang radio secara teratur ketika berotasi. Anomali sedikit saja dalam sinyal-sinyal radio yang memancar dapat digunakan untuk melacak perubahan pada pulsar dari gerakan yang disebabkan oleh keberadaan planet-planet.
- Metode Transit: Jika suatu planet melintasi (atau transit) di depan bintang induknya, maka pancaran cahaya bintang itu sedikit berkurang karena terhalang oleh planet tersebut. Tingkat cahaya bintang yang berkurang tersebut tergantung pada ukuran bintang itu sendiri dan ukuran planet yang melintasinya.
Begitulah tadi penjelasan tentang Exoplanet, palnet di luar tata surya. Semoga bermanfaat.
*diolah dari berbagai sumber