Mengenal Aldebaran dan Antares, Bintang Raksasa Terang Di Malam Hari

RUANGANGKASA.COM – Jika kita mengamati langit malam, kita akan melihat kerlap-kerlip cahaya di langit, cahaya dari bintang yang bersinar terang. Meski jaraknya jutaan tahun cahaya dari bumi, namun bintang-bintang di luar angkasa mampu kita lihat, apalagi jika menggunakan teropong bintang, tentu kita akan melihatnya dengan lebih jelas. Dari bermilyar-milyar bintang di langit, ada dua bintang yang sangat terang di langit malam. Bintang itu adalah Aldebaran dan Antares.

Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!

Mengenal Aldebaran dan Antares, Bintang Raksasa Terang Di Malam Hari
Perbandingan ukuran Aldebaran dengan Matahari. Credit Wikipedia Commons

Aldebaran sendiri merupakan sebuah bintang yang paling terang dalam rasi bintang Taurus, bintang ini menduduki peringkat ke-14 bintang yang paling terang di langit malam, dan juga dikenal sebagai “mata taurus”. Diameter bintang ini bisa mencapai 44,2 kali diameter matahari, nama Aldebaran sendiri berasal dari bahasa arab Al-dabaran yang berarti pengikut karena bintang ini terbit setelah gugus bintang pleiades, seolah bintang ini mengikuti ke manapun pleiades pergi. Aldebaran merupakan bintang yang lebih tua dan lebih merah dari matahari, di langit malam Aldebaran akan bersinar merah mirip dengan planet mars yang kadang-kadang melewati bintang di langit malam. Selain diameternya yang mencapai 44 kali dari matahari, bintang ini 400 kali lebih bercahaya dan memerlukan waktu selama 520 hari untuk meyelesaikan satu kali putaran.

Mitologi Aldebaran

Dalam mitologi  Hindu Aldebaran dikisahkan sebagai gadis cantik jelita bernama Rohini yang menyamar sebagai antelop ketika melarikan diri dari ayahnya. Dalam kisah lain Aldebaran dikisahkan sebagai bintang yang jatuh ke bumi dalam cerita rakyat Dakota Sioux. Dalam kisah ini jatuhnya Aldebaran ke bumi membuat seekor ular raksasa terbunuh yang kemudian menjadi sebuah sungai, yaitu sungai missipi yang merupakan salah satu sungai panjang di dunia. Dahulu kala bintang Aldebaran berawal dari budaya Mesopotamia yang merupakan satu dari empat bintang dalam kerajaan Persia. Tiga di antaranya adalah Regulus di Leo, Antares di Scorpius, dan Fomalhaut di Piscis Astrinus.

Baca juga: Fungsi Bintang Bagi Kehidupan Di Alam Semesta

Nama lain dari bintang ini adalah 87 Tauri, Alpha Tauri, BD +16629, GJ 171.1, GJ 9159, HD 29139, HIP 21421, HR 1457, SAO 94027. Bintang Aldebaran memiliki bintang pendamping bernama katai merah yang berjarak 3,5 hari cahaya dari Aldebaran itu sendiri, dengan kata lain, Aldebaran membutuhkan waktu selama 3,5 hari untuk mencapai cahaya bintang pendampingnya, berbeda dengan matahari yang hanya membutuhkan waktu selama 8 menit untuk mencapai bumi. Dari segi pencahayaan Aldebaran memang lebih terang dari matahari, tetapi memiliki suhu permukaan lebih rendah dari matahari.

Mengamati Bintang Aldebaran

Mengenal Aldebaran dan Antares, Bintang Raksasa Terang Di Malam Hari
Peta Bintang Aldebaran. Credit Wikipedia Commons

Bintang ini merupakan salah satu bintang yang paling mudah untuk ditemui di langit malam, hal itu karena cahayanya yang terang dan sebagian lagi karena hubungan keruangannya dengan salah satu asterisme yang terlihat di langit, mengikuti tiga bintang di Orion dari arah yang berlawanan dengan Sirius, karena letak bintang ini yang berada dalam garis pandang Bumi dan Hyades, dia terlihat sangat dekat dengan Bumi. Namun, kenyataannya bintang ini dua kali lebih jauh dari Bumi, sekitar 150 tahun cahaya.  Jika kita mengerti dan ingin menemukan bintang Aldebaran ada dua cara, yang pertama dengan cara memanfaatkan rasi bintang Orion, kita hanya perlu menemukan tiga bintang berjajar di sabuk Orion. Cara kedua adalah dengan cara menarik garis imajiner sabuk Orion ke arah kanan, dan jika beruntung kita akan menemukan bintang Aldebaran yang paling terang berwarna kemerahan.

Bintang Antares

Selain bintang Aldebaran ada juga bintang Antares yang merupakan bintang raksasa di alam semesta seperti Aldebaran. Bintang Antares atau Alpha Scorpio adalah bintang super raksasa berwarna merah di rasi bintang Scorpio dalam galaksi bima sakti dan bintang yang paling terang ke-16 di langit malam, bersama dengan Aldebaran, Spica, dan Regulus. Bintang Antares juga merupakan empat bintang paling terang di dekat ekliptika.

Mengenal Aldebaran dan Antares, Bintang Raksasa Terang Di Malam Hari
Perbandingan antara Antares dan bintang lainnya. Credit Wikipedia Commons

Jarak Antares dengan bumi sekitar 604 tahun cahaya dan memiliki diameter 700 kali diameter Matahari, bintang ini cukup mampu menelan orbit mars jika berada dalam sistim tata surya. Walaupun bintang ini berukuran lebih besar dari Matahari, tetapi bintang ini lebih dingin dari matahari. Antares memiliki suhu permukaan sekitar 6.500 F (3.539 C), sedangkan suhu permukaan matahari bisa mencapai sekitar 11000 F (6.093 C).

Antares memiliki tetangga bintang kecil bernama Antares B yang terlihat putih kebiruan dan kadang disebut sebagai percikan kecil berkilauan zamrud. Jika Antares ditempatkan di tengah tata surya kita, permukaan luarnya akan terletak di antara orbit Mars dan Jupiter, di sabuk Asteroid, Antares berjarak sekitar 550 tahun cahaya (atau 170 parsec) dari bumi. Antares sendiri berasal dari kata anti-ares atau anti mars, hal ini karena mungkin saja para astronom kuno keliru mengira bintang Antares adalah planet Mars, pada kenyataannya planet ini kadang-kadang dapat mendekati Antares dalam perjalanannya melintasi langit malam.

Baca juga: Mempelajari tentang Tabrakan Bintang

Menurut Richard Hinckley sekitar 3000 tahun SM, Antares dinamai dari salah satu empat bintang kerajaan yang berada di langit, sedangkan di Mesir sendiri Antares sebagai simbol untuk dewi Selkit yang merupakan dewi Scorpion.

Perbandingan Antares dengan mars kemungkinan besar berasal dari para astronom Mesopotamia awal. Namun, beberapa sarjana berpendapat bahwa Antares mungkin saja dinamai Antar, atau Antarah Ibn Shaddad yang dirayakan dalam puisi pra-Islam Mu’allaqat.
Menurut sejarah pengamatan, Antares dan warna merahnya sudah dikenal sejak zaman dahulu kala. Di mana pada tahun 2017 berdasarkan penelitian yang diterbitkan menunjukkan bahwa orang Aborigin dari Australia Selatan sudah mengamati variabilitas bintang ini, dan memasukkannya ke dalam tradisi lisan mereka yang disebut sebagai Waiyungari.

Mengamati Antares langit di malam 

Mengenal Aldebaran dan Antares, Bintang Raksasa Terang Di Malam Hari
Peta Bintang Antares. Credit Wikipedia Commons

Antares dapat terlihat di langit sepanjang malam pada 31 Mei setiap tahunnya, ketika bintang itu bersebrangan dengan Matahari. Pada waktu ini, Antares terbit saat senja dan terbenam saat fajar seperti yang terlihat di khatulistiwa. Namun, sekitar tanggal 30 November, bintang ini tidak akan terlihat di langit malam, karena pada saat itu Antares sangat dekat dengan matahari. Periode ini akan lebih lama terjadi di belahan Bumi Utara daripada di belahan Bumi Selatan, karena deklinasi bintang secara signifikan berada di selatan khatulistiwa langit. Antares sendiri menjadi sebuah inspirasi nama roket yang sedang diuji oleh Orbital Sciences. Pada tanggal 21 April 2013, roket perusahaan swasta ini diluncurkan ke ruang angkasa untuk pertama kalinya dari Virgina’s Mid-Atlantic Regional Spaceport (Mars), yang berlokasi di Nasa’s Wallops Flight Facility.

Baca juga: Pemberi Nama Bintang Di Langit

Menurut NASA, bintang ini sudah memakan semua hidrogen dan bersinar redup karena fusi elemennya yang semakin berat. Gambar waktu dari daerah paparan di sekitar Antares mengungkapkan daerah gas yang luar biasa, dengan ditunjukkannya warna kuning, biru dan merah yang diambil oleh Royal Observatory di Edinburgh dan Observatorium Anglo-Australia.

Nah, bagaimana sudah paham kan tentang bintang Aldebaran dan Antares. Kalian bisa mencoba untuk mengamatinya di malam hari dengan teropong bintang atau dengan mata telajang jika langit cuacanya cerah tidak mendung dan hujan. Semoga bermanfaat.

 

*dari berbagai sumber

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Update Contents