Kisah Laika, Si Anjing Luar Angkasa Pertama

RUANGANGKASA.COM – Laika si anjing luar angkasa pertama yang berhasil mengorbit Bumi, Rusiapun membangun sebuah patung Laika di Moskow dan NASA memberi nama salah satu kawah di Mars sebagai Laika. Nama Laika juga digunakan dalam berbagai situs web, film, lagu, puisi, hingga buku. Mengapa bisa banyak orang yang memberi penghormatan yang begitu besar pada seekor anjing? Bagaimana kisah Laika hingga menjadi hewan pertama yang berhasil mengorbit Bumi?

Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!

Kisah Laika si angjing luar angkasa itu bermula pada tahun 1957. Dengan jantung berdebar-debar dan napas yang cepat, Laika mengendarai roket ke orbit Bumi, 2.000 mil di atas jalan-jalan Moskow yang dikenalnya. Dengan kondisi yang kepanasan, sesak, ketakutan, dan mungkin juga lapar, Laika memberikan hidupnya untuk negaranya, tanpa sadar sedang menjalankan misi bunuh diri anjing pada 3 Nobember 1957.

Hal yang menyedihkan dari kisah Laika, anjing campuran husky-spitz itu menjadi bagian dari sejarah sebagai makhluk hidup pertama yang mengorbit Bumi. Laika adalah seekor anjing Rusia yang menjadi binatang pertama yang mengorbit Bumi serta makhluk hidup pertama yang tewas pada saat mengorbit Bumi. Kematian Laika di dalam Sputnik 2, wahana antariksa Uni Soviet, telah diprediksi sebelumnya. Para ilmuwan Soviet merencanakan Sputnik 2 dengan tergesa-gesa setelah Perdana Menteri Nikita Khrushchev meminta penerbangan bertepatan dengan 7 November 1957, peringatan 40 tahun Revolusi Bolshevik Rusia.

Mereka menggunakan apa yang telah dipelajari dari Sputnik 1 yang tidak berawak dan tidak bermesin dan sering kali bekerja tanpa cetak biru (blueprint), tim bekerja dengan cepat untuk membangun sebuah pesawat luar angkasa baru yang mencakup kompartemen bertekanan untuk anjing terbang.

Sputnik 1 sendiri telah membuat sejarah, menjadi objek buatan manusia pertama di orbit Bumi pada 4 Oktober 1957. Adapun Sputnik 2 akan pergi ke orbit Bumi dengan penumpang non-manusia, dan itu adalah Laika si anjing yang lahir di Moskow tahun 1954. Para ilmuwan Soviet telah memperkirakan bahwa Laika akan mati karena kekurangan oksigen —kematian tanpa rasa sakit dalam waktu 15 detik— setelah tujuh hari berada di luar angkasa.

Dikutip dari Smithsonian Magazine, para perekrut anjing Soviet telah melakukan pencarian kandidat penumpang Sputnik 2 di antara kawanan anjing liar betina. Anjing betina dipilih karena ukuran tubuhnya lebih kecil dan tampaknya lebih jinak. Tes awal menentukan kepatuhan dan kepasifan para anjing. Akhirnya, para finalis anjing dilatih tinggal di kapsul bertekanan kecil selama berhari-hari dan kemudian berminggu-minggu pada suatu waktu. Para dokter juga memeriksa reaksi mereka terhadap perubahan tekanan udara dan suara keras yang menyertai lepas landas.

Kredit photo Sputnik

Para penguji kemudian memasang kandidat-kandidat anjing itu dengan perangkat sanitasi yang terhubung ke area panggul. Anjing-anjing tersebut tidak menyukai alat tersebut, dan untuk menghindari penggunaannya, beberapa anjing menyimpan kotoran tubuh, bahkan setelah mengkonsumsi obat pencahar. Namun, beberapa anjing bisa beradaptasi.

Akhirnya, tim memilih Kudryavka (Little Curly) yang tenang sebagai kosmonaut anjing Sputnik 2 dan Albina (White) sebagai cadangan. Diperkenalkan kepada publik melalui radio, Kudryavka menyalak dan kemudian dikenal sebagai Laika, “penggonggong” dalam bahasa Rusia. Sebelumnya para dokter Soviet telah melakukan operasi pada Laika dan Albina. Mereka menyematkan perangkat medis di tubuh kedua anjing itu untuk memantau impuls jantung, laju pernapasan, tekanan darah, dan gerakan fisiknya.

Baca juga: Hewan yang Pernah Terbang Ke Luar Angkasa

Pada akhirnya, tim dokter Soviet memilih Laika untuk mati, tetapi mereka tidak sepenuhnya tidak berperasaan. Salah satu penjaga anjing luar angkasa itu, Vladimir Yazdovsky, membawa Laika yang berusia 3 tahun ke rumahnya sesaat sebelum penerbangan karena “Saya ingin melakukan sesuatu yang baik untuk anjing itu,” kenangnya kemudian. Tiga hari sebelum lepas landas yang dijadwalkan, Laika memasuki ruang perjalanannya yang terbatas yang memungkinkannya bergerak hanya beberapa inci. Baru dibersihkan, dipersenjatai dengan sensor, dan dilengkapi dengan perangkat sanitasi, Laika mengenakan pakaian antariksa dengan penahan logam bawaan.

Tanggal 3 November pukul 05.30 pagi, Sputnik 2 lepas landas dengan gaya gravitasi mencapai lima kali tingkat gravitasi normal. Kebisingan dan tekanan penerbangan membuat Laika ketakutan. Detak jantungnya melonjak tiga kali lipat dari biasanya, dan laju napasnya naik empat kali lipat. Museum Dirgantara dan Antariksa Nasional (National Air and Space Museum) menyimpan cetakan yang menunjukkan pernapasan Laika selama penerbangan.

Laika mencapai orbit Bumi dalam keadaan hidup, mengelilingi Bumi dalam waktu sekitar 103 menit. Namun, karena hilangnya pelindung panas membuat suhu di dalam kapsul naik secara tidak terduga, yang berdampak pada Laika. Dia meninggal “sesaat setelah peluncuran,” ujar dokter Rusia dan pelatih anjing luar angkasa Oleg Gazenko yang mengungkapkan fakat ini pada tahun 1993.

“Suhu di dalam pesawat luar angkasa setelah orbit keempat tercatat lebih dari 90 derajat,” kata Lewis. “Benar-benar tidak ada harapan bahwa dia berhasil melampaui satu atau dua orbit setelah itu.” Tanpa penumpangnya, Sputnik 2 terus mengorbit selama lima bulan.

Selama dan setelah penerbangan, Uni Soviet mempertahankan fiksi bahwa Laika bertahan selama beberapa hari. “Dokumen resmi dipalsukan,” ungkap Lewis.

Siaran Soviet mengklaim bahwa Laika masih hidup sampai 12 November. The New York Times bahkan melaporkan bahwa dia mungkin masih bisa selamatkan ke Bumi. Namun, komunike Soviet menjelaskan setelah sembilan hari di bahwa Laika telah meninggal. Meski kekhawatiran tentang hak-hak hewan pada saat itu belum mencapai tingkat seperti awal abad ke-21, beberapa pihak kala itu telah memprotes keputusan yang disengaja untuk membiarkan Laika mati. Laika dibuat mati dengan sengaja karena Uni Soviet tidak memiliki teknologi untuk mengembalikannya dengan selamat ke Bumi.

Di Inggris Raya, di mana penentangan terhadap perburuan hewan tumbuh, Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals dan British Society for Happy Dogs menentang peluncuran tersebut. Sekelompok pecinta anjing di Amerika Serikat juga menempelkan tanda protes pada hewan peliharaan mereka dan berbaris di luar gedung PBB di New York.

“Semakin banyak waktu berlalu, semakin saya menyesalinya,” ucap Olen Gazenko lebih dari 30 tahun kemudian.

Hari ini kisah Laika hidup di banyak situs web, video YouTube, puisi, dan buku anak-anak. Dampak budaya Laika telah menyebar selama bertahun-tahun sejak kematiannya.

Museum Seni Portland, Oregon, saat ini menamakan studio pameran animasi stop-motionnya sebagai LAIKA, yang diambil dari nama anjing luar angkasa tersebut. Ada juga majalah “gaya hidup vegan dan hak-hak hewan” yang diberi nama Majalah LAIKA, yang diterbitkan di Amerika Serikat.

Film Swedia 1985, My Life as a Dog, menggambarkan ketakutan seorang pemuda bahwa Laika kelaparan. Beberapa penyanyi folk dan rock di seluruh dunia juga telah mendedikasikan sejumlah lagu untuk Laika. Sebuah grup indie-pop Inggris memakai nama Laika, dan sebuah band Finlandia juga menyebut diri mereka sebagai Laika and the Cosmonauts. Novelis Victor Pelevin dari Rusia, Haruki Murakami dari Jepang, dan Jeannette Winterson dari Inggris Raya telah menampilkan Laika dalam buku-buku mereka, seperti juga novelis grafis Inggris Nick Abadzis.

Monumen Laika. Kredit gambar Wikipedia Rusia

Tanggal 11 April 2008, para pejabat Rusia membangun sebuah monumen kecil untuk menghormati Laika. Monumen tersebut dibangun di dekat tempat penelitian militer di Moskow yang mempersiapkan penerbangan Laika ke ruang angkasa. Monumen itu menggambarkan sosok anjing yang berdiri di atas roket.

Pada tahun 2015, Rusia meluncurkan patung peringatan baru Laika di atas roket di fasilitas penelitian militer Moskow. Dan pada tahun 1997, saat negara itu menghormati para kosmonaut yang gugur di nstitute of Biomedical Problems in Star City di Moskow, foto Laika terpampang di salah satu sudutnya.

Dalam buku Animals In Space yang ditulis Colin Burgess dan Chris Dubbs, Uni Soviet meluncurkan anjing dalam penerbangan ke luar angkasa sebanyak 71 kali antara tahun 1951 dan 1966, dengan 17 kematian. Program luar angkasa Rusia terus menggunakan hewan dalam tes luar angkasa, tetapi dalam setiap kasus kecuali Laika, selalu ada harapan bahwa hewan-hewan itu akan bertahan hidup dan bisa kembali ke Bumi dengan selamat.

 

Sumber: National Geographic

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Update Contents