RUANGANGKASA.COM – Tidak hanya manusia yang bisa bersatu bersama dengan manusia lainnya, namun ternyata hal demikian juga dapat terjadi pada galaksi. Ketika galaksi saling cinta (perumpamaan dari bergerak), mereka akan mendekat satu sama lain dengan gravitasinya. Seiring waktu, kedekatan itu membuat mereka berpapasan sangat dekat, saling berputar, hingga bergabung menjadi satu. Akhirnya, jutaan bayi bintang pun dilahirkan.
Terima kasih telah membaca artikel ini, jangan lupa untuk berlangganan artikel!
Dua galaksi yang akan bersatu bersama itu dikenal dengan nama Arp 256:
Galaksi Arp 256N berada di bagian atas, sedangkan ARP 256S berada di bagian bawah. Kredit gambar NASA
Kedua galaksi ini berjarak kurang dari 400 juta tahun cahaya dari Bumi. Keduanya merupakan galaksi berbentuk spiral dengan ukuran yang serupa. Menariknya, mereka tampaknya bukan bagian dari satu gugus galaksi yang sama. Karena dalam pengamatan teleskop antariksa Hubble, tidak ada galaksi lain lagi selain mereka berdua di area tempat mereka berada saat ini. Namun, entah bagaimana, mereka dipertemukan satu sama lain. Mungkin memang seperti itulah jodoh.
Galaksi Arp 256N dan Arp 256S, menurut EarthSky.org, kini sedang bertabrakan. Alam semesta rupanya telah menakdirkan mereka untuk menyatu. Apa yang kamu lihat pada gambar di atas sendiri, menurut para astronom, merupakan tahap awal tabrakan keduanya, mengingat jarak pusat kedua galaksi ini masih terpisah 100.000 tahun cahaya, sangat jauh.
Bentuk Galaksi Arp 256N. Kredit gambar NASA
Galaksi Arp 256N, tampak pada gambar di atas, memiliki struktur mirip ekor yang memanjang dengan indah. Struktur tersebut merupakan gas dan bintang-bintang yang ditarik oleh gravitasi galaksi Arp 256S. Warna biru pada galaksi tersebut merupakan tempat di mana bintang-bintang terbentuk.
Menurut ulasan UniverseToday.com, gangguan gravitasi selama tabrakan galaksi Arp 256N dengan Arp 256S telah membuat awan gas pembentuk bintang di sana juga saling menabrak, sehingga memicu tingginya tingkat pembentukan bintang.
Galaksi Arp 256N dan Arp 256S. Kredit gambar NASA
Sementara itu, galaksi Arp 256S tampaknya memiliki apa yang disebut sebagai “inti ledakan bintang”, suatu area pada galaksi di mana banyak bintang terbentuk di sana. Ini juga kemungkinan terpicu oleh tabrakannya dengan Arp 256N. Saking banyaknya, galaksi Arp 256S bisa membentuk 5 kali lebih banyak bintang daripada yang galaksi Bimasakti kita bisa lakukan
Peristiwa tabrakan galaksi sendiri sebenarnya adalah hal umum di alam semesta ini, dan bahkan fenomena itulah yang membuat galaksi kita, Bimasakti bisa tumbuh begitu besar saat ini. Sepanjang kehidupannya, Bimasakti secara aktif bertabrakan dengan galaksi-galaksi kecil di sekitarnya.
Perlu untuk diketahu, saat ini juga galaksi Andromeda sedang menuju ke arah galaksi Bimasakti. Dalam waktu sekitar 5 miliar tahun mendatang, cinta Andromeda-Bimasakti (pergerakan) juga akan terwujud. Pada akhirnya, nasib galaksi kita Bimasakti tampaknya sama dengan Arp 256, yakni dua galaksi yang akhirnya bergabung menjadi satu, menghabiskan sisa hidup bersama, selamanya.